Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Proyek Rehabilitasi Jalan Aspal Karangsono – Ngunut Disoal Warga

Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com

Program Pembangunan Pemerintah Daerah (P3D) kabupaten Bojonegoro melalui Dinas PU Binamarga tentang Rehabilitasi Jalan Aspal tepatnya di Jalan Karangsono – Ngunut Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, diduga tak sesuai spesifikasi. Sebagian warga mengakatan kalau lapisan perekat aspal cair tersebut pengerjaanya terlalu ngawur bahkan sebagian tidak ada.

Proyek jalan aspal dengan panjang 2 Kilo Meter itu tampak baru di kerjakan malam hari minggu tanggal 13 Oktober 2024 diduga sudah terlihat memiliki unsur kecurangan dalam pengerjaanya. Dan lebih parahnya lagi tanpa adanya rambu-rambu polisi line sehingga pengendara yang melewati jalan tersebut terpaksa mundur. Masyarakat mengatakan kalau pekerjaan itu tanpa adanya papan nama informasi (KIP) yang tertera di lokasi proyek.

Sementara, lapis perekat aspal cair yang tidak sesuai, tentunya dapat menyebabkan lapisan aspal terpisah atau delaminasi. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan struktural pada jalan dan meningkatkan risiko kerusakan seperti retak, lubang, atau deformasi lainnya.

Dengan adanya kejadian tersebut awak media langsung menghubungi Polsek setempat agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan oleh pengguna japan.

Saat di hubungi melalui pesan via whatsapp, pihak Polsek setempat mengungkapkan, kalau pihak pelaksana proyek tanpa menghubungi ataupun tanpa adanya pemberitahuan di kami. Terimaksih atas pemberitahuanya kami akan segera meluncur ke lokasi. Ungkapnya

Disisi lain, ketika awak media mencoba konfirmasi kepada salah satu pekerja yang mengaku sebagai karyawan dibidang dokumentasi pekerjaan jalan Aspal mengungkapkan, kalau pekerjaanya tidak memakai aspal cair seperti spek APBN pak, dan untuk ketebalannya 3 cm. Ucapnya.

“Bukannya kami tidak pakai aspal, tapi ini pakai Prime coat, namun sudah banyak menempel ke ban kendaraan umum atau warga, karena pengendara mobil banyak yang menyerobot saat dihentikan oleh petugas klebet. Kalau sudah begitu mau menyalahkan siapa.” Tuturnya.

Berlanjut, salah satu pekerja operator Alat berat saat ditanya CV ADS itu singkatannya apa, dia mengatakan tidak tahu singkatannya.
Tampaknya sudah menjadi tradisi dilapangan lokasi proyek, bilamana kedapatan awak media yang sedang tugas liputan diberbagai proyek, bila pekerja ditanya siapa mandor, pelaksana bahkan CV-nya apa, selalu menyampaikan tidak tahu.

Sebatas pengingat, Lapis resap pengikat biasanya dibuat dari aspal dengan penetrasi 80/100 atau penetrasi 60/70 yang dicairkan dengan minyak tanah. Volume yang digunakan berkisar antara 0,4 sampai dengan 1,3 liter/m2 untuk lapis fondasi agregat kelas A dan 0,2 sampai 1 liter/m2 untuk fondasi tanah semen.

Namun lapis perekat sendiri, terdiri dari aspal emulsi yang cepat menyerap atau aspal keras penetrasi 80/100 atau penetrasi 60/70 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal. Pemakaiannya berkisar antara 0,15 liter/m2 sampai 0,50 liter/m2, lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat.

Untuk itu, pemasangan lapis resap pengikat atau lapis perekat dilaksanakan setelah permukaan lama dibersihkan dengan compressor udara atau sikat mekanis sehingga tekstur perkerasan lama terlihat jelas. Dengan demikian Aspal dapat merekat dan dapat bertahan lama.

Sampai berita ini di tayangkan, pekerjaan proyek masih berjalan. Harapanya Dinas PU Binamarga segera menyidak pekerjaan Rehabilitasi Jalan Aspal yang tepatnya di Jalan Karangsono – Ngunut Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro tersebut. (King)

Editorial: Korwil Jatim

Pos terkait