Oknum ketua k3s (kelompok kerja kepala sekolah) berinisial HA disinyalir meraup pundi – pundi rupiah kisaran pulahan juta rupiah mengatas namankan organisasi perbulan, berdasarkan laporan dari narasumber media ini yang dapat kami pertaggung jawabkan menegaskan bahwa”, sejak masa kepemimpinanya banyak menuai kecaman dari jajaran kepsek atas di berlakukaya berbagai kebijakan secara sepihak yang patut di duga kuat demi kepentingan pribadi semata.
Lebih jauh narasumber kami mengatakan, selain ada “in come” wajib perbulan yang di bebankan kepada seluruh jajaran kepsek sekolah dasar baik negri maupun swasta yang banyak di keluhkan juga terdapat beberapa sumber pendapatan lain salah satunya à dalah mengenai pengadaan buku, adapun tehnisnya ada upaya pengondisian dan mengarahkan jajaran kepsek terhadap penerbit tertentu yang sudah memiliki kedekatan khususu “cemistry” demi mengejar fee di mana dalam prakteknya selain secara terselubung juga sangat terorganisir, terstruktur, sistematis dan masif akhir – akir ini yang sudah berjalan hampir satu tahun nyaris tanpa koreksi dari berbagai pihak.
Seperti di ketahui, Sejak masa kepemimpinan ketua k3s di maksud faktanya sudah membuat keresahan bagi seluruh jajaran kepsek, apalagi wilayah mereka sebelumnya menjadi zona merah terkait pengelolaan dana bantuan oprasional sekolah (bos) yang di tetapkan berdasarkan hasil audit BPK JABAR sehingga lagi – lagi kita yang di bawah kalang kabut dengan adanya berbagai kebijakan ketua k3s yang baru menjabat. Pada akhirnya mau tidak mau kita harus memutar otak dan mengakali (otak atik) sumber dana guna memenuhi kewajiban tersebut. Karna sudah tidak mungkin lah kl kita mau menggunakn dana pribadi kita pak turtur sumber kami kalau tidak dari dana itu. Coba mau dari mana lagi terangnya.
Di tempat terpisah, Oknum ketua k3s berkomentar terkait dugaan temuan kami, di mana ia menegaskan kalu sember dana itu berasal dari iuran pribadi mereka (kepsek), Artinya”, sudah suatu hal yang tidak mungkin pak karna kami juga punya kebutuhan lain yang skala frioritas, itu mah hanya akal – akalan ketua k3s saja demi menutup – nutupi belangnya. Sejak awal kami juga sudah merasa resah atas berbagai kebijakan yang terkesan terlalu menginterpensi. Tegasnya (Sam )