Cilacap – tribuntipikor.com
PMI Kabupaten Cilacap selama tiga hari melaksanakan Bimbingan Tehnis Satuan Pendidikan Aman Bencana ( Bintek SPAB ) dengan menghadirkan fasilitator wakil ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Relawan , Koesdjarjo serta Endro Teguh Kusumo dari staf Markas. Kegiatan tersebut di selenggarakan di Aula PMI Jalan Urip Sumoharjo no 174 A Gumilir Kabupaten Cilacap.
Peserta Bintek SPAB dikuti para pembina PMR Wira (SMA/SMK/MA) sebanyak 24 orang masing masing PMI kecamatan mengirimkan perwakilan satu orang.
Ditemui terpisah, Plt Ketua PMI Kabupaten Cilacap, Sumaryo, S.Sos, M.M mengatakan, bahwa ini pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang telah kita laksanakan selama tiga hari, hari pertama untuk pembina PMR SD/Mi, hari kedua pembina PMR SMP/MTs, dan hari ketiga ini pembina PMR tingkat SLTA.
“Kalau dulu namanya sekolah siaga bencana, dan sekarang satuan pendidikan aman bencana,” katanya.
Ia manambahkan, bahwa kita akan memberikan pelatihan ataupun pembekalan kepada para pembina PMR di wilayah kecamatan agar nantinya mereka bisa menjadi fasilitator untuk memberikan prmahaman atau pengetahuan kepada para siswa bagaimana dan apa yang akan dilakukan jika terjadi bencana.
“Sekarang kita baru bisa memberikan pelatihan masing masing kecamatan satu orang setiap tingkatan, karena mereka akan dijadikan relawan PMI, sehingga kita juga memberikan rompi warna merah, modul untuk pelatihan, dan uang transport, sebab mereka ada yang jauh tempatnya,” jelas Maryo.
Kegiatan ini, menurutnya sangat relevan diterapkan di masyarakat. Jika anak didik kita tidak tahu kalau benar benar terjadi bencana, mereka pasti akan gagap, sehingga semua siswa harus dilatih bagaimana dalam menghadapi bencana.
“Bagaimana kalau ada gempa bumi, siswa harus lari keluar ruangan atau mengamankan diri di kolong kolong yang aman, jika ada benda jatuh tidak terkena kepala,” ungkap Maryo.
Tapi, lanjutnya bila anak anak tidak diberi pengetahuan itu, mereka tidak akan tahu.
“Pada saat pembukaan sudah saya sampaikan, teman teman yang saat ini ikut pelatihan itu akan menjadi fasilitator di wilayah kecamatan masing masing dan berkoordinasi dengan PMI kecamatan,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa hasil dari pelatihan ini untuk bisa disebarluaskan seluas luasnya kepada sekolah sekolah di masing masing wilayah.
“Kami berharap semua lembaga pendidikan, semua siswa bisa mendapatkan pelatihan, akhirnya bisa mengantisipasi bila terjadi bencana,” pungkasnya. (Haryanti)