Bimo Temui Wakil Ketua PPWI Cilacap Buntut Pemberitaan Ancam Kepada Wartawan Nover

CILACAP, tribuntipikor.com

Langkah Bimo menemui Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Cilacap merupakan buntut pemberitaan Ancam Wartawan yang bernama Nover.

Patmo Subagyo, S.Kom alias Bimo kelahiran Cilacap 10 Agustus 1986 seorang sarjana Komputer yang tengah ramai diberitakan di beberapa media online akhirnya menemui Wakil Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Cilacap, Moh. Yadin untuk memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang mengatakan adanya ancaman yang dia lakukan.

Bimo menjelaskan dan memastikan tidak ada ancaman, intimidasi apalagi penculikan atau membawa istri orang sebagai jaminan keselamatan. Selain itu, Bimo yang juga sebagai ketua Solodaritas Merah Putih TIM kemenangan Presiden di wilayah Kabupaten Cilacap sedang fokus untuk hal Pilpres.

Di pagi itu Bimo datang menemui Nover lantaran mau minta pertanggung jawaban terkait berita yang dia buat mengenai pekerjaan yang Bimo kerjakan dari dinas Link berita Nover ada di: https://forumkota.id/kredibilitas-oknum-konsultan-pengawas-pekerjaan-pembangunan-sekolah-kabupaten-cilacap-dipertanyakan/

“Saya ingin ketemu dengan Nover untuk meminta hak jawab atas pemberitaan yang Nover tulis dimedia beberapa bulan yang lalu, karena kami ingin membersihkan nama baik atas yang membuat citra Perusahaan dan konsultan pengawas menjadi buruk,” katanya, Kamis, (08/02/2024).

Oleh karena itu, lanjut Bimo Nover sebagai media harus memberikan hak jawab kepada kami. Sehari sebelumnya, saya sudah meminta untuk ketemuan, namun tidak diberi kesempatan ruang dan waktu untuk memberi Hak jawab oleh Nover. Dia mengelak dan tidak mau ditemui saat itu, sehingga saya datangi kerumah pagi hari sebelum Nover pergi bekerja, supaya persoalan segera selesai dengan baik.

“Berita yang Nover tulis terkait tuduhan tuduhan menjelekkan kinerja perusahaan dan konsultan pengawas jelas itu semua Berita Bohong alias hoaks dan tidak ada bukti,” tegasnya.

Bimo menandaskan, bahwa Nover sebagai jurnalistik sudah melanggar kode etik jurnalis dengan memberitakan dimedia tanpa klarifikasi terlebih dahulu, baiknya tanya kepada ahlinya tentang material pasir, jadi yang dia lihat yang belum mengerti supaya tanya dulu pada ahlinya tidak langsung diup di media.

“Sebelum berita di unggah Nover, saya sudah ketemu Nover dan tim. Saya menerangkan kalau rilisan yang Nover buat adalah salah, tetapi tetap diupload di media,” jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa pagi itu saya ke rumah Nover dan saya menceritakan kepada istri Nover supaya persoalan segera selesai tolong ketemukan saya dengan Nover, akhirnya dipersilahkan masuk dan dibikinkan kopi oleh istri Nover serta ditemani saudaranya Nover dari Pulau Nias dengan insial J, anaknya Nover dan isti Nover. “Kami ngobrol santai di ruang tamu rumah kontrakannya Perum Baruna Cilacap sambil menunggu Nover hadir,” ucapnya.

Karena Nover tak mau ketemu dirumah, jelas Bimo saudara Nover yang berinsial J mengajak Bimo untuk ketempat dimana Nover mau ketemu yaitu di warung pinggir Pantai Kemiren Cilacap. Kemudian Bimo memanggil Inisial J, O dan dari perwakilan media inisial D menyaksikan dan untuk menengahi masalah yang terjadi.

“Dengan kesadaran dan kesalahan masing masing pihak sudah saling meminta maaf disaksikan bersama dan berita Hak jawab yang saya inginkan sudah di bikin dan di upload,” jelas Bimo.

Bimo menambahkan, perbuatan Nover saya anggap bagian dari kesalahan yang bisa ditoleransi, karena manusia adalah tempat salah yang penting setelah ini dalam memberitakan sesuatu hal harus benar yakin ada bukti dan wajib memberi Hak jawab agar tidak terjadi pencemaran nama baik.

Dalam pertemuan tersebut, Bimo juga menerangkan tidak ada persoalan lain yang terjadi, dan berita yang diunggah sama PPWI seperti Bimo diperintahkan secara Khusus untuk mengintimidasi salah satu wartawan juga tidak ada. “Intinya adalah persoalan saya dengan Nover sudah selesai. Adapun ada buntut dari persoalan ini saya jamin, karena ketidak adanya info akurat dari kami pihak yang sudah berdamai,” tegasnya.

“Saya sudah ketemu Waket PPWI Cilacap pada Rabu, (07/02/2024) dan sudah saya terangkan mengenai persoalan dengan Nover secara singkat padat dan jelas, tidak ada kaitan dengan dinas dan Orang dinas. Persoalan ini murni antara rekanan dan media. Tolong dengan sangat bersihkan nama dinas, karena tidak terkait dalam masalah kami, dan jika ada pertanyaan atau sanggahan, selesaikan segera duduk bersama dan ngopi bareng, supaya lebih semedulur” kata Bimo, Kamis, (08/02/2024).

Tanggapan Waket PPWI Cilacap justru mengatakan bahwa Nover tidak ada di list keanggotaan PPWI Cilacap, sehingga Waket PPWI akan koordinasi dengan PPWI Pusat Ketua Umum untuk menyelesaikan secara internal, tidak mau ada kesalahan lagi dalam hal ini atau miss komunikasi antara Ketua dan Ketum PPWI.

“Semoga pertemuan hari ini yang disaksikan Pak Kades, Pak Dewan dan Tim Bimo dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dan benar,” pungkasnya. (*Sugeng R)

Pos terkait