Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com
Berjalan sudah hampir 3 tahun lebih, soal permasalahan pejabat Pemerintah Desa Talok, kecamatan Kalitidu, kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur antara mantan Sekdes dan Kades aktif saat ini, pun demikian muncul awal lagi kronologi kejadiannya terkait penebangan pohon keramat Sendang Sawahan, dusun Sidodadi, desa Talok yang resmi dalam pelaporannya hingga berdampak ke LI (laporan informasi) pihak Inspektorat dalam menindaklanjuti sampai sidak, bahkan berbuntut ke pendampingan tim Lawyer Pusat bantuan hukum lembaga informasi data investigasi korupsi dan kriminal khusus Republik Indonesia ( PBH Lidik Krimsus RI) turun ke kabupaten Bojonegoro. Selasa 01/11/2023 pukul 09:09 Wib.
Dari yang didengar, dilihat dan mengkonfirmasi awak media tribuntipikor.com serta keikut sertaan mengawal permasalahan tersebut hingga pemberitaan, sungguh disayangkan bilamana sampai saat ini ternyata tidak tampak pihak-pihak terkait turun tangan. Semisal AKD, Kecamatan bahkan Pemerintah Daerah sendiri dalam bidangnya. “karena sudah kadaluwarsa.
Turunnya pendampingan dari tim Lawyer Pusat bantuan hukum lembaga informasi data investigasi korupsi dan kriminal khusus Republik Indonesia (PBH Lidik Krimsus RI), pertanda nilai rapot buruk bagi stakeholder setingkat lebih atas dari Pemdes bahkan diatasnya, yang mana tidak bisa memberikan sebuah solusi bawahan sebelumnya. “ibarat orang tua tidak dapat memberikan perdamaian, kerukunan, kebahagiaan kepada anaknya” (red).
“Tapi inilah kenyataan kabupaten Bojonegoro, yang konon terkenal se-Asean. namun itu tentunya tidak disetiap kabupaten.
“Malowopati, tersebut kabupaten Bojonegoro saat ini memang sungguh luar biasa, banyak incaran di berbagai kepentingan politik dari notabe kandungan minyaknya, sejarah Malowopatinya, sampai-sampai tersudutkan apa itu yang namanya rakyat dan/atau masyarakat kecil, kesejahteraan, kebahagiaan, kedamaian, terlunturkan dengan sendirinya, hingga lupa Jati diri siapa sejatinya.
Dasar-dasar kesadaran, kerasa tulus ikhlasan dan welas asih, semakin pudar. Ternyata tumbuhnya kalimat “Ngayomo Ngopeni” hanya sebuah ilusi para segelintir pejabat stakeholder.
Inilah, yang kemudian menjadikan berbagai polemik tumbuh berkembang, adanya kejadian permasalahan berawal dari Pemdes Talok, kecamatan Kalitidu, kabupaten Bojonegoro. Lucu yaaa… !!! (King)
Editorial: Korwil Jatim