Lamongan Jatim, tribuntipikor.com
Hari gini, dijaman modern abad ke 21, jaman digitalisasi, jaman keterbukaan dunia medsos, masih saja ada oknum pejabat publik dilingkup dunia pendidikan mempunyai daya pikir, sifat perilaku, cara bertindak dengan sifat arogansi dalam menyelesaikan suatu permasalahan, pribadi maupun umum. ‘pekerjaan, jabatan dan bila itu dilakukan tentunya tidaklah menjadi ELOK bahkan sangat disayangkan. Belum lagi, bila itu, dikaitkan dengan program Pemerintah pusat melalui Kemendikbud yang telah mencanangkan program sekolah melalui kejar paket A,B,C bahkan saat ini juga ada program PKBM, dengan judul “melek aksoro” dengan Anggaran mencapai Rp. 1.250,000,00 ( Satu juta dua ratus limapuluh ribu rupiah) per peserta.
Seperti baru-baru ini diduga dilakukan oleh oknum Drs. Tetep Heru Setyaka selaku kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah ( MTs ) Al – Hidayah beralamatkan di dusun Bujel, desa Sendangrejo, kecamatan Ngimbang, kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang mempunyai murid sekira 80 anak didik dalam kelas pembelajaran.
Sudah raport anaknya tidak di kasihkan, di hina bahkan dapat surat pemecatan, pengeluaran anaknya dari sekolah MTs Al – Hidayah oleh oknum Kepsek
Dari sumber wali murid bernama Suernik saat konfirmasi, didapat awak media tribuntipikor.com diduga oknum kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah ( MTs ) Al – Hidayah Drs. Tetep Heru Setyaka, dengan sengaja tidak memberikan rapor anak didiknya ke sejumlah wali murid, padahal sudah membayar berbagai biaya.
Sementara dasar alasan kepala sekolah tidak memberikan rapor kepada salah satu murid bernama Nando Dwi Erlando karena anaknya nakal dan tidak menghormati guru – guru disekolah. Kata wali murid Suernik.
Pun demikian di konfirmasi awak media ketika itu Kepsek Drs. Tetep atau Pak Joos panggilan akrabnya sehari-hari menjawab “Kon goi wonge Kon jupuk rapote” (red) suruh sini orangnya suruh ambil raportnya. Ternyata dalam pengakuannya, setelah Suernik wali murid datang ke sekolah tidak membuahkan hasil dan raport tidak di berikan.
Mirisnya, Kepsek Pak Joos malah menyumpahi pada Suernik “anakmu sekolah nok endi ae gak ngarah di trimo” (red) “anak kamu sekolah dimana saja tidak bakalan di terima, sesumbarnya.
Disisi lain, konon Kepsek pak Joos Sudah terkenal arogansinya sampai – sampai guru – gurunya banyak yang tidak sinkron, polemik membincangkan kepala sekolahnya sangat arogan, seperti pernah ketika itu di telpon rekannya guna di bilangi baik – baik lewat telpon, eee…! Malah menghina, “Lapo awakmu ngurusi wong gak jelas”. Ungkapnya.
Disampaikan: Nando Dwi Erlindo murid kelas VIII sekolah Madrasah Tsanawiyah ( MTs ) Al – Hidayah tempat tanggal lahir Lamongan 17 Januari 2009 nomor induk 12123524007210019 pada suratnya tertanggal 2 Mei 2003, telah resmi dikeluarkan oleh oknum Kepsek Drs. Tetep Heru Setyaka, yang tentunya dari berbagai alasan tidak mendasar, tanpa adanya mediasi dari berbagai pihak termasuk diknas.
Anehnya.? Kepala Kemenag kabupaten Lamongan Syamsuri tampaknya selalu tidak ada di kantor saat mau dikonfirmasi, kemudian ketika ditelpon seluler berdering tapi tidak di angkat, bahkan melalui WApun tidak membalas dan juga pengawas MTs Masluch pun demikian juga sama.
Parahnya lagi, sampai surat yang di kirim Kepala Sekolah ke wali murid, surat pengeluaran atau pemecatan dikirim lewat WA pada Kepala Kemenag Lamongan Syamsuri dan pengawas MTs Masluch, (Spn)
Reporter: Kabiro Lamongan
Editorial: Solikin.gy