Banjar, tribuntipikor.com
Pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi DI Manganti Lakbok Selatan tahap II dari kementrian PUPR dengan Satuan kerja SNVT PJPA (Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air) Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy yang dikerjakan oleh PT. Bina Cipta Utama dengan Nilai Kontrak Rp. 50.530.996.000,- diduga dikerjakan asal-asalan. Hal itu diungkapkan Ketua komunitas INDAKON (Informasi Dunia Kontruksi) Nurdin Hidayat.
Menurut Nurdin, pekerjaan yang berlokasi di wilayah Bantarloa, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, pelaksanaan pekerjaan dijadwalkan selama 450 Hari Kalender dan dimulai dari tanggal 21 Nopember 2022 lalu itu dalam pengerjaannya di duga tak sesuai spesifikasi teknik, ada sebagian pasangan DPT (Dinding Penahan Tanah) yang kerjakan tanpa menggunakan pondasi.
“Saya melihat pelaksanaan pekerjaan DPT itu tanpa pondasi, dan rata dengan tanah”,ungkapnya, Minggu,5-3.
Nurdin menambahkan, pelaksanaan pekerjaan tersebut sangat jauh dari kata bagus. Menurutnya, Pihak konsultan pengawasan, PPK dan Direksi harus bertindak tegas terhadap penyedia jasa yang nakal, tidak profesional dalam melaksanakan kontrak kerja, karena dapat merugikan keuangan negara dan masyarkat.
“jika ini benar terbukti, maka segera lakukan pembongkaran dan di berikan sangsi yang tegas”,harapnya.
Nurdin mengeluhkan pembiaran yang dilakukan oleh Direksi BBWS Cintanduy, bahkan seakan mengabaikan.
“direksi seakan membiarkan pekerjaan yang asal-asalan, malah terkesan tutup mata”,tegasnya
Sementara itu, Perwakilan PT. Bina Cipta Utama, Purnomo, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, terkait pekerjaan DPT (Dinding Penahan Tanah), yang tidak menggunakan pondasi tidak merespon, bahkan terkesan mengabaikan pertanyaan melalui pesan singkat tersebut.
(Ktm.hm)
