Banjar, tribuntipikor.com
Pengembangan kelapa kopyor menjadi harapan baru untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, menurunkan pengeluaran dan meningkatkan pendapatan rumah tangga dan mengembangkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat Desa.
Dalam hal inovasi, tidak perlu diragukan lagi, program budidaya Kelapa Kopyor dengan metode kultur jaringan sedang Kelapa Kopyor.
Program strategis ini dikucurkan untuk memperkuat sektor pertanian sebagai bantalan perekonomian menghadapi krisis pangan global dan memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengoptimalkan lahan yang ada di Desa Cibeureum Kecamatan Banjar Kota Banjar.
Kultur jaringan dilakukan dengan cara menyeleksi buah kelapa kopyor yang unggul secara fisik, tekstur kelapa kopyor hasil kultur jaringan dan kelapa kopyor lokal tidak berbeda.
Namun demikian, kelapa kopyor dari hasil kultur jaringan terasa lebih manis dan gurih.
Selain itu, tingkat kekopyoran buah pada hasil kultur jaringan lebih merata” tambah Kepala Desa Cibeureum Kec.Banjar Kota Banjar yang di Dampingi oleh Sekretaris Desa Asep Yedi.
Kelapa kopyor tergolong jenis kelapa yang secara alami mengalami mutasi genetik. Kelapa kopyor ini daging dengan tekstur gembur dan sebagian besar menempel pada tempurungnya dan memiliki masa panen yang lebih cepat.
Secara ekonomi, kelapa kopyor memiliki nilai jual yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan banyaknya olahan makanan dan minuman yang menggunakan kelapa kopyor sebagai bahan bakunya.
Oleh karena itu, kelapa kopyor menjadi salah satu Program Ketahanan Pangan di Desa Cibeureum Kecamatan Banjar Kota Banjar.
Untuk mendapatkan kelapa kopyor yang bernilai jual tinggi, maka teknik budidaya kelapa kopyor harus dilakukan dengan baik.
Egi Ginanjar