Dana Desa Ketahanan Pangan, Di Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Alokasikan Bibit Alpukat, Durian, Dan Palawija

Banjar, tribuntipikor.com

Cara unik untuk pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Dana Desa (DD) untuk ketahanan pangan dialokasikan dengan lahan 2 Ha untuk program agrowisata yaitu penanaman bibit Alpukat 500 pohon, Durian 100 Pohon. Di samping itu dalam pemanfaatan lahan tersebut juga di tanami tanaman sayur mayur, kacang tanah, cabe rawit dan lain sebagainya dengan sistem tumpang sari yang di kelola oleh PKK, KWT serta masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam program ketahanan pangan Desa.

Sekdes Desa Binangun” Roni kurniawan, SE” berkata, program penanaman benih alpukat dan durian dan pemberdayaan masyarakat mudah²an dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa serta membantu pemulihan Ekonomi Masyarakat dan menunjang ketahanan pangan masyarakat atas dampak pandemi Covid-19.
Oleh karena itu kedepannya Pemerintah desa (pemdes) berencana akan memberikan bantuan palawija dan benih ini, untuk kelompok masyarakat seperti karang taruna,RT, karang taruna RW, PKK, atau unsur masyarakat lainnya supaya bisa turut serta bersama-sama meningkatkan perekonomian masyarakat. Serta di harapkan dengan program ini Desa Binangun bisa menjadi sentra buah Alpuket dan Durian khususnya di kota Banjar.

Kami anggarkan sebesar 20% dari Dana Desa untuk ketahanan pangan ini,” jelasnya Roni pada Kamis 26/01/23

Program ketahanan pangan ini sudah berjalan sejak 2021 Tahun lalu.
Bantuan hibah ini ditujukan untuk kelompok. Roni selaku sekdes berharap bisa menjadi modal untuk pemberdayaan ekonomi masyarakatnya.

Roni mengaku, tak ingin hanya berfokus pada infrastruktur. Namun, juga perekonomian warga. Program ketahanan pangan ini diharapkan memberikan manfaat pada ekonomi warga. “Pungkasnya”
DD diatur alokasinya untuk program perlindungan sosial berupa BLT DD minimal, program ketahanan pangan dan hewani minimal 20%. Bisa untuk program pangan masyarakat, dan peningkatan perekonomian warga. Selain itu, DD juga dialokasikan untuk penanganan covid-19. Sisanya, bisa dikelola mandiri oleh desa,” terangnya. ( Egi )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *