Kab Bandung, tribuntipikor.com
Untuk yang ke-12, Bupati Bandung H.M Dadang Supriathna didampingi istrinya, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna kembali melaksanakan program unggulannya Saba Desa atau Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) di Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Selasa-Rabu (13-14/9/22).
Bupati Bandung bersama istrinya menginap semalam di rumah milik pasangan suami istri Sulaeman (52) dan Ina (45) di Kampung Campaka RT 02/RW 03 Desa Buninagara.
Kehadiran Bupati Bandung di rumah Sulaiman itu, tentunya membawa kesan yang tidak bisa dilupakan bagi pemilik rumah, termasuk warga lainnya yang ditemui langsung oleh pejabat Pemkab Bandung tersebut.
Saat menginap, Dadang Supriatna mengungkapkan kepada pemilik rumah bahwa rumah yang ditempatinya akan diperbaiki atau dibangun kembali melalui program rumah tidak layak huni (rutilahu) yang digulirkan Pemkab Bandung.
Pemkab Bandung setiap tahunnya menargetkan perbaikan rumah tidak layak huni hingga 7000 rumah milik warga. Seusai dihuni Bupati Bandung pada Selasa malam, pada Rabu pagi, tim perbaikan rumah mulai melakukan persiapan untuk membongkar rumah panggung Sulaeman tersebut.
Sulaeman dan istrinya Ina mengaku senang dan bahagia setelah didatangi Bupati Bandung dan istrinya untuk menginap di rumah dengan kondisi fisiknya berdinding bilik, dan lantai rumahnya dari papan kayu.
“Saya merasa bungah (senang) kedatangan Pak Bupati Bandung. Baru kali ini kedatangan pejabat Kabupaten Bandung, sambil menginap di rumah saya,” kata Sulaeman di rumahnya, Rabu (14/9/22).
Sulaeman pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang sudah membantu dan memberikan bantuan perbaikan rumah miliknya, setelah menginap di rumah gubuk tersebut.
Sulaeman yang merupakan pedagang cendol keliling dan memiliki empat anak itu, menjelaskan, rumahnya sudah berusia 17 tahun, dan baru kali ini ada upaya perbaikan setelah ada perhatian serius dari orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu.
Sulaeman yang sudah 29 tahun berjualan cendol itu mengatakan keuntungan dari berjualan hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
“Dalam sehari itu, hanya mendapatkan keuntungan bersih Rp 50.000 sampai Rp 80.000/hari, dan pendapatan kotornya sekitar Rp 200.000,” katanya.
“Saya bersyukur, kedatangan Pak Bupati dan mau menginap di rumah saya. Rumah saya pun akhirnya diperbaiki Pak Bupati. Hatur nuhun Pak Bupati,” ucapnya.
Sulaeman pun berharap rumahnya setelah dibongkar, bisa diperbaiki dan dibangun hingga tuntas.
“Jangan sampai dibongkar, kemudian diperbaiki, tapi tidak sampai beres. Nanti saya tinggal dimana. Saya berharap, rumah saya dibangun kembali hingga tuntas. Soalnya, saya gak punya biaya, supaya rumah saya bisa kembali ditempati. Mulai hari ini (Rabu), rumah saya mulai akan dibongkar dan diperbaiki,” tuturnya. ( iin )