Kajian KH. Ruslan Abdulgani, Mempererat Ukuwah Wathoniyah di Pengajian Rutin PKK

Kota Bandung, tribuntipikor.com

Warga dan DKM Masjid Al Barokah mengadakan Pengajian Rutin PKK RW di Binong RT 05/06 Binong, Batununggal, Kota Bandung, Selasa, 30/08/22.

Adapun pengajian rutin OKK RW dilaksanakan untuk kajian-kajian dan pengetahuan tentang wawasan, pelajaran dan pendalaman tentang agama islam serta masih suasana Peringatan HUT RI ke-77.

Sebagai narasumber acara tersebut adalah KH Ruslan Abdulgani M.Pd., Pimpinan Majelis Al Barjah dengan tema tausiahnya “Mempererat Ukuwah Wathoniyah”.

Warga dan majelis sangat antusias ingin mendengarkan tausiyah KH Ruslan Abdulgani yang disapa akrab dengan Ustad Uge tersebut.

“Pak ustad Uge kalau ceramah bikin fokus dan melek, soalnya punya keunikan tersendiri, ciri khas dan berkarakter saat memberikan paparan tausiyahnya,” kata Kokom Komariah warga yang mengikuti tablig.

“Edukasi, informatif dan sesekali bikin jemaah tertawa bahagia. Sudah beberapa kali mengikuti tausiyah beliau rasanya waktu tak terasa saking asyiknya,” tambahnya.

Dalam tausiyahnya, Ustad Uge memaparkan dan menjelaskan apa itu Ukuwah Wathoniyah.

“Secara etimologis, wataniyah berasal dari kata wathan yang apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi tanah air, tempat kelahiran atau kampung halaman. Sehingga, ukhuwah wataniyah dapat dimaknai sebagai saudara sebangsa dan setanah air meski berbeda agama dan suku,” tutur Ustad Uge.

Lanjut Ustad Uge dalam penjelasan memaparkan tausiyahnya tentang Ukuwah Wathoniyah, yang selalu diartikan cinta tanah air.

“Allah SWT menjadikan umat manusia berbeda-beda karena hal tersebut merupakan salah satu rahmat-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surat Al Maidah ayat 48 yang artinya:
“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.”

“Selain itu, terdapat pula hadits dari sabda Rasulullah SAW mengenai persaudaraan sesama umat manusia, yakni: “Orang mukmin itu akrab dan bersatu. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak bersatu dan tidak akrab.” (HR. Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Hakim), jelas Ustad Uge.

Berikut contoh ukhuwah wathaniyah yang perlu direalisasikan oleh umat Muslim seperti tertulis dalam buku Berkah Islam Indonesia:
“Menyadari pentingnya merawat persaudaraan demi terciptanya bangsa yang damai dan sejahtera, seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Tidak beriman seseorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas RA).

Memahami dengan sepenuh hati bahwa seluruh lapisan masyarakat adalah saudara meski memiliki latar belakang yang berbeda.

Mampu mengontrol diri agar tidak saling menjatuhkan dan selalu berbagi informasi yang bermanfaat.

Mampu menjaga lisan dari hal-hal yang dapat menimbulkan mudharat atau kejahatan.

Hindari penggunaan media sosial yang berlebihan agar terhindar dari segala informasi palsu yang dapat menyebabkan perpecahan.

Diperlukan kehadiran figur publik yang mampu mempersatukan tali persaudaraan agar bangsa dapat selalu damai dan tentram.

Tidak mudah terpengaruh oleh golongaan atau kelompok tertentu yang ingin memecah belah persaudaraan bangsa dan tanah air.

Jika terjadi suatu pertikaian, segeralah saling berusaha untuk memperbaiki kesalahan tersebut, terlebih jika masalah itu berkaitan dengan urusan agama dan kebangsaan.

Demikian penjelasan tausiyah Ustad Uge tentang Mempererat Ukuwah Wathoniyah.

Red. Iwn

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *