Bone, tribuntipikor.com
Sebanyak 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan mengikuti pameran produk Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXII Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone.
Pameran tersebut dibuka oleh Bupati Bone Fahsar M Padjalangi bersamaan dengan pelepasan peserta pawai ta’aruf di depan Kantor DPRD Kabupaten Bone, Jumat (24/6/2022).
Pameran UMKM yang merupakan program tambahan pada MTQ Sulsel ini, juga diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar kerja sama dengan Kemenag dan sejumlah komunitas diantaranya komunitas Anjoroku.
Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif yang juga hadir diarena MTQ mendukung suksesnya pameran UMKM tersebut.
“Selayar ikut berpartisipasi untuk mendukung suskesnya program tambahan pameran produk UMKM baik produk dalam bentuk souvenir, maupun produk kue khas Selayar binaan Kemenag,” kata Saiful Arif.
Disamping itu lanjut Saiful Arif, juga untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada teman-teman yang selama ini punya perhatian untuk membuat produk dalam memanfaatkan bahan lokal Selayar agar bisa dikenal oleh orang-orang luar Selayar. Menurutnya kegiatan itu dapat mendukung program unggulan Selayar sebagai salah satu pilar pembangunan yakni kawasan ekonomi khusus pariwisata Selayar.
“Berbicara pariwisata kita tidak boleh hanya bicara objek dan daya tarik wisata, tetapi aspek-aspek pendukungnya antara lain akomodasinya, transportasinya, kebersihannya, ketepatan waktunya, yang salah satu diantaranya adalah souvenir. Karena orang berwisata tidak sekadar melihat keindahan alam dan daya tarik didaerah yang ia kunjungi, tetapi ia butuh ole-ole,” ucapnya.
“Saya mendukung teman-teman yang berkreasi baik dharma wanita maupun teman-teman luar Kemenag untuk mengekspresikan hasil karya mereka untuk ditampilkan di ajang MTQ ini,” Lanjut Saiful Arif.
Saiful Arif berharap agar semua yang terlibat dalam giat pameran maupun diseluruh lomba, bukan sekadar ikut tetapi juga mengamati apa-apa yang dilakukan oleh Kabupaten lain, kemudian untuk menjadi bahan banding dan catatan agar ketika menjadi penyelenggara ada standar yang bisa dijadikan ukuran dan kita harus lebih baik dari itu.
“Amati pameran dan produk mereka sehingga ada inspirasi ketika kita mengikuti pameran ada nilai-nilai yang lebih baik yang bisa diterapkan. Prinsip kita ATM , ambil, tiru dan modifikasi sesuai denga situasi dan kondisi kita yang ada di daerah,” pinta Wabup.
Untuk keberlanjutannya, Wabup berharap agar semua pihak sudah harus mempersiapkan jauh sebelumnya, terkait pameran apa yang akan dilakukan diajang MTQ. Kita harus mempersiapkan lebih awal, baik dana, dan produk kuliner khas Selayar.
Sementara Komunitas Anjoroku yang juga ikut memajang hasil-hasil karyanya berupa souvenir barbahan tempurung kelapa, kayu, dan kaos serta kaligrafi berbahan dari limbah kulit telur.
“Keikutsertaan kami di pameran ini, adalah untuk membangkitkan semangat teman-teman pengrajin Selayar agar mereka tetap optimis, kemudian supaya ada juga yang bisa dilihat produk luar untuk bisa bersaing utamanya di finishing.( Ucok Haidir )