BLORA Jateng, tribuntipikor.com
Pengamat Sosial Politik dan Budaya Indonesia (PSPBI), untuk yang kesekian kalinya masih memberikan perhatian khusus dan selalu mewanti-wanti terkait perkembangan pembangunan di wilayah pemerintahan kabupaten Blora Jawa Tengah. Pasalnya ada desas desus yang miring terkait cairnya pinjaman dana 150 Milyar dari Bank Jawa Tengah dijadikan bancaan,
Hal itu disampaikan oleh Gus Asim disela sela waktunya saat dikonfirmasi oleh awak media tribuntipikor.com pada Minggu tanggal 19/06/2022 pukul 19:09 Wib, di kediamannya ikut daerah Randublatung Kabupaten Blora, terkait perkembangan pembangunan dalam segala bidang di pemerintahan kabupaten Blora termasuk didalamnya perkembangan pembangunan jalan dan jembatan.
Menurut Gus Asim, pemerintahan Blora saat ini memang harus ekstra hati-hati dengan cairnya uang pinjaman 150M dari Bank Jateng, yang konon keperuntukannya uang pinjaman tersebut untuk membangun ruas jalan yang ada di wilayah kabupaten Blora. hal itu sudahlah sangat bagus dan tepat akan tetapi pesan Gus Asim selaku (PSPBI), hal itu jangan sampai ada kebocoran adanya terkucurnya uang pijaman tersebut kepublik, sehingga dalam penggunakan anggaran untuk membangun jalan di 15 titik dan di setiap titik jalan akan mendapatkan angaran berkisaran 10M ini benar benar terwujud dan berhasil. Kata Gus Asim.
Kebijakan serta keputusan Bupati Blora ini harus kita beri apresiasi dan aplus yang luar biasa, akan tetapi kalau mau kita kilas balik 6 proyek jalan yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan Blora yang angaran dananya bersumber dari DAK, sangatlah miris dan memprihatinkan, mengapa demikian karena kesannya pekerjan 6 paket jalan yang ada di Blora tersebut sama sekali tidak menyerap kearifan lokal, malah terkesan pemenang lelang pekerjan tersebut sudah terkondisikan oleh oknum-oknum LPSE dan oknum pejabat terkait.
Hal ini, kalau sampai apa yang menjadi pemikiran saya ini benar, olehnya malapetakalah yang akan terjadi di kabupaten Blora, di karenakan dalam pandangan saya, pemenang lelang dengan sistem atau cara LPSE dari 6 paket pekerjan jalan yang diambil dari dana DAK kontraktornya dari luar daerah Blora.
“Inilah yang perlu dipahami dan malapetaka besar nantinya yang akan diunduh pemerintahan kabupaten Blora,” ulas Gus Asim.
Kiranya itu yang menjadi pertanyaan dan pemikiran saya selaku Pengamat Sosial Politik dan Budaya Indonesia (PSPBI), dan kalau boleh jujur saya sangat faham benar bagaimana permainan di LPSE. Dan kalaupun lelang 6 paket jalan LPSE di kabupaten Blora itu dibilang jujur dan tidak ada pengondisian rasa-rasanya saya kurang percaya.
Untuk itulah harapan saya, dana pinjaman dari Bank Jateng senilai 150M jangan sampai terkesan di jadikan bancaan apalagi sampai terjadi kebocoran kong kalikong, takutnya angaran yang pengajuan dan realisasinya di buat 150M, akan tetapi ternyata pelaksanaan nya untuk pekerjan jalan hanya 100M, hingga uang yang 50M di jadikan bancaan.
Olehnya, kesemuanya itu saya juga berharap untuk semua elemen masyarakat, LSM, OKP, APH, Kejaksaan, kepolisian, KPK, Media ikut berperan aktif mengawasi terus pembangunan yang ada di kabupaten Blora, apalagi terkait proyek lelang secara LPSE, itu harus benar benar kita awasi, serta kita lihat pekerjaan nya dari nol di karenakan para oknum pejabat LPSE dan oknum pejabat PUPR orang-orang yang harus kita awasi bersama. Pungkasnya. (LSM)
Reporter: Lalu Surya Mandala
Editorial: Solikin.gy