BLORA Jateng, tribuntipikor.com
Semakin banyaknya laporan masyarakat tentang bencana tanah longsor mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora untuk bergerak cepat melakukan serta mengupayakan penanganan.
Terkini, melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) mengupayakan penanganan longsoran yang mengancam rumah warga Dusun Gedang Becici RT 02/RW 06 Desa Kutukan Kecamatan Randublatung.
“Kemarin kami tinjau bersama dengan BBWS Bengawan Solo, dan BPBD Blora
serta didampingi Kepala Desa Kutukan, Muradi,” kata Surat,ST.,MT, Kabid SDA, mewakili Kepala DPUPR Blora Ir. Samgautama Karnajaya,MT, Sabtu (11/6/2022).
Mengingat lokasi longsor ad di sempadan jembatan Kutukan yang berada di ruas jalan provinsi Randublatung – Cepu, maka hal itu juga dikoordinasikan juga dengan BPJ Wilayah Purwodadi Dinas PU Bina Marga dan Ciptakarya Prov. Jateng.
“Harapannya bisa saling berkolaborasi guna penanganan darurat ataupun penanganan permanen utk mengatasi longsoran tersebut,” ungkapnya.
Dengan demikian diupayakan penanganan longsoran itu agar warga yang terdampak tidak cemas atau takut jika terjadi hujan deras atau banjir, minimal penanganan bisa dari bronjong.
Menurut Surat, rumah warga yang terdampak longsoran tersebut mengkhawatirkan lantaran jaraknya tidak ada satu meter. Bahkan, tiang rumah di bagian dapur pun sudah menggantung dan berlubang akibat dampak longsoran.
“Hasil peninjauan kami, kondisinya memang mengkhawatirkan. Kami akan berkolaborasi dengan menggandeng berbagai pihak, seperti BBWS Bengawan Solo dan BPBD Blora agar segera ditangani,” tambahnya.
Sementara itu, Muradi, Kepala Desa Kutukan akan melakukan musyawarah dengan Camat Randublatung terkait longsoran itu.
“Tindak lanjut dari pemerintah desa akan kami musyawarahkan dulu dengan pak Camat dan nanti akan diinformasikan ke pak Bupati,” ujarnya.
Ia menjelaskan, anggaran darurat dari Dana Desa (DD) sebesar Rp15 juta dari total Rp 450 juta untuk penanggulangan bencana dan itu pun sudah diplot.
“Tahun ini anggaran dana desa kemarin sudah diplot. Mungkin untuk anggaran bencana, perlu musyawarah dulu dengan adanya butuh penambahan anggaran di bencana,” terang Muradi.
Ia menyebut, sudah dianggarkan Rp15 juta untuk bencana dari total anggaran Rp450 juta penanggulangan bencana, darurat, dan mendesak.
“Termasuk BLT DD dari anggaran ini. Tapi, kemarin saat ada musibah kebakaran juga kami sudah berikan kepada korban,” terangnya.
Diketahui, longsoran sungai mengancam rumah milik Latip (60) warga Dusun Gedang Becici RT 02 RW 06 Desa Kutukan Kecamatan Randublatung. Longsoran tersebut panjangnya sekitar 30an meter dari pinggir selatan jembatan jalan provinsi Randublatung-Cepu.
Beberapa rumah di sekitarnya pun terdampak adanya longsoran tersebut. (*lalu).
Edytorial: Lalu Surya Mandala