Bandung, tribuntipikor.com
Bagi Supardi.Spd, menjadi Kepala SMP Negari 1 Margahayu Kab. Bandung mengutamakan profesionalisme. Sebab profesionalisme itu kewajiban sedangkan profesi itu sebagai tanggung jawab. Sehingga apapun yang dikerjakannya, lebih menitik beratkan pada keikhlasan tanpa beban.
Demikian disampaikan Supardi.Spd, saat perbincangan dengan wartawan Tribun Tipikor, diruang kerjanya beberapa waktu lalu, pak pardi demikian sapaan akrabnya, sebagai kepala sekolah memiliki tanggungjawab yang besar untuk mengangkat derajat kehidupan anak-anak bangsa. Bila guru sudah bekerja secara professional maka outputnya pun akan menorehkan prestasi yang gemilang pula bagi peserta didik.
“Karena kesibukannya, orang tua sekarang lebih mempercayakan kepada seorang guru. Maka guru harus bekerja lebih professional lagi untuk mengemban amanat dari orang tua wali murid,” kata Kepala Sekolah.
Pengorbanan yang besar, lanjutnya, akan menghasilkan sesuatu yang besar pula. Mendidik anak adalah pekerjaan yang besar dan memerlukan pengorbanan yang besar pula. Karena menyangkut kehidupan masa depan seorang manusia.
“Potensi siswa pada dasarnya sangat hebat meskipun berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Maka penggaliannyapun harus lebih jeli dan dan kerja keras dengan potensi yang harus kita gali,” ungkap Kepala sekolah, Seperti anak-anak, kata Kepala Sekolah SMP Negari 1 Margahayu Kab. Bandung, Maka yang menjadi prioritas, membentuk karakter yang berbudi luhur.
“Kita tidak bisa memaksakan anak harus menjadi ini itu, tetapi dengan kecermatan kita melihat potensi siswa maka tinggal mengarahkan dan mensuport semaksimal mungkin,” ujar kasek yang mudah senyum..
Kepala Sekolah SMP Negari 1 Margahayu Kab. Bandung selalu bekerja keras untuk membuat agar yang baru di pimpinnya itu menjadi Sekolah berkarakter
Lebih lanju kepala sekolah mengatakan dalam memimpin harus mengutamakan dengan budaya saling pengertian. Dalam artian, memegang teguh pendirian masing-masing untuk disinergikan dengan teman-temannya sehingga terpenuhi antara hak dan kwajibannya secara seimbang.
“Sebagai seorang kepala sekolah, tentu harus memberikan teladan adalah cara tepat untuk menyeimbangkan hak dan kewajibanya kepada guru dan siswa,” tegasnya.
Dia bersama rekan guru lainnya, mengembangkan sekolah ber-karakter atau di singkat sekar. Berbagai terobosan dia lakukan antara lain dengan menanamkan pembiasaan guru dan siswa bersifat dan bersikap yang berkarakter. Dan kami bersama guru-guru disini tidak henti-hentinya untuk membangun dan bekerja sama dengan orang tua murid.
Ada 18 nilai pendidikan karakter yang dikembangkannya agar dapat merubah peserta didik ke arah yang lebih baik.
Kedelapan belas nilai tersebut antaranya bersikap religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kereatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan atau nasionalisme, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.(Win/Asep)