Blora, tribuntipikor.com
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora bersama petugas gabungan dari BPBD, Sat Pol PP, TNI-Polri, Kecamatan Blora dan warga masyarakat melaksanakan gotong royong melakukan penanganan darurat tanah longsor di RT 03/RW III Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora, Selasa (31/5/2022).
Kepala DPUPR Ir. Samgautama Karnajaya, MT., melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Surat, ST., MT., menjelaskan langkah gerak cepat penanganan darurat itu sebagai tindak lanjut perintah Kepala DPUPR dan sesuai petunjuk Bupati Blora yang telah meninjau lokasi longsor, Senin (30/5/2022).
“Hari ini kami menindaklanjuti perintah Bapak Kadinas sesuai dengan petunjuk dari bapak Bupati yang telah meninjau lokasi ini, pada Senin (30/5/2022), yaitu agar segera dilakukan langkah langkah penanganan darurat untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi,” jelas Surat, Selasa (31/5/2022).
Pihaknya menerjunkan petugas Opersi dan Pemeliharaan (OP) Jaringan Irigasi dan bergerak bersama dengan BPBD, warga masyarakat serta petugas gabungan lainnya.
“Kami bersama-sama dengan teman-teman dari BPBD maupun dari warga masyarakat setempat untuk bergerak bersama, berkolaborasi dan bergotongroyong melakukan penanganan daruratnya untuk meminimalisir dampak kerusakan yang terjadi agar tidak semakin parah,” imbuhnya.
Menurut Surat, pihaknya juga sudah koordinasi kejadian itu dengan BBWS Pemali Juana Semarang dimana pada tanggal 11 Mei 2022 juga sudah dilakukan survei guna persiapan dan perencanaan untuk pelaksanaan penanganan permanennya untuk mengatasi longsor tersebut.
“Kami mohon masyarakat bisa bersabar dan tetap semangat dan waspada sambil menunggu pelaksanaan penanganan permanennya dari BBWS Pemali Juana Semarang yang akan dilaksanakan pada tahun ini juga,” harapnya.
Rencananya, Kamis ( (2/6/2022) ada tinjauan dari anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) WS Jratunseluna oleh Komisi III yang membidangi Pengendalian Daya Rusak Air untuk meninjau lokasi longsoran di beberapa titik sungai Lusi yang diakibatkan oleh daya rusak air sungai Lusi yang ada di wilayah Kab.Blora.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data data dan membuat rumusan pemecahan masalah yang nantinya akan dibawa dalam sidang pleno ke 2 TKPSDA WS Jratunseluna untuk disampaikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten agar dapat ditindaklanjuti guna penanganan longsoran tersebut disepanjang DAS Lusi sehingga pengendalian daya rusak air ini dapat diatasi secara optimal.
Sementara itu Camat Blora Drs. Bambang Soegiyatno, MM., bersama Sekcam Blora, Lurah Kedungjenar hadir langsung dan membaur bersama warga masyarakat untuk gotong royong bersama.
Sedangkan tanah yang diusung menggunakan mobil bak terbuka, satu persatu dimasukkan ke dalam karung sak, kemudian diusung ke lokasi atau di bawah rumah milik warga yang kondisinya nyaris roboh. Dengan penanganan darurat diharapkan longsoran tidak semakin parah, mengingat tanah di lokasi konsisinya labil dan bergerak.
Bencana tanah bergerak/ambles akibat gerusan Sungai Lusi, Jumat (27/5/2022), mengakibatkan dua rumah di lokasi setempat mengalami kerusakan tanah dan bangunannya. Selain itu enam rumah juga terancam longsor.
Dua rumah yang rusak akibat longsor itu, di antaranya milik Suparno, warga RT 03 RW 03, Kelurahan Kedungjenar, Blora, dengan rincian Rumah utama roboh. Sementara itu rumah dengan rusak sedang adalah milik Teguh Santoso (Satawi).
Enam rumah yang terancam, berada pada radius 1 Meter dari titik longsor, masing-masing milik Kaswati, Sampi (Alm.Sukimin), Hartoyo, Narto, Seno dan Sarwaji. (Lalu Surya Mandala/Red).