LANTIK 274 GURU P3K, PESAN BUPATI PAMEKASAN UNTUK JAGA AKHLAK

Pemkab Pamekasan Jatim, tribuntipikor.com

Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam melantik 274 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (25/5/2022).

Sebanyak 274 P3K tersebut merupakan guru tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan yang tersebar di 13 kecamatan.

Hadir dalam pelantikan tersebut, Sekretaris Daerah Pamekasan, Totok Hartono, Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini, Kepala BKPSDM Pamekasan, Saudi Rahman, Kepala Bappeda, Taufikurrahman, serta Kepala Inspektorat, Mohammad Alwi.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengingatkan, tanggungjawab guru tidak sebatas transfer of knowledge atau menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Tetapi lebih penting dari itu adalah transfer of value atau memberikan tauladan serta contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya berharap 274 guru P3K ini menjadi penopang utama maju dan tidaknya pendidikan di Kabupaten Pamekasan. Tumbuh kembang generasi kita ini tergantung bapak/ibu sekalian,” katanya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Dia meminta para guru P3K yang telah dilantik tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik, serta memiliki attitude atau moralitas bagus untuk menopang pertumbuhan generasi hebat masa depan.

“Jangan main-main dengan pendidikan, kalau kita main-main dengan pendidikan bisa jadi generasi muda masa depan itu generasi main-main,” tegasnya.

Menurutnya, guru juga harus mampu membangun atmosfer positif di lingkungan sekolah sebagai upaya mendorong anak didik memiliki cita-cita yang tinggi untuk meraih masa depan mereka. Jangan sampai guru justru menjadi faktor penghambat kesuksesan peserta didiknya.

“Bagaimana anak didik kita menemukan suasana kehidupan yang optimis, bagaimana suasana kependidikan di sekolah itu menjadikan anak dan kita semua merasa aman di sekolah itu,” tandasnya.

Dikatakan, tindakan ketauladanan akan menjadi contoh anak didik di sekolah, bukan mereka yang pintar memberikan nasehat tanpa dibarengi dengan tindakan yang baik. Makanya, tugas guru sangatlah berat seiring majunya revolusi industri, dimana pertumbuhan anak banyak dipengaruhi oleh smartphone.

“Kalau anak sudah kecanduan smartphone, maka yang ada di pikirannya itu adalah smartphone atau game yang bisa saja mengganggu proses pertumbuhan kepribadian dan etika anak-anak kita,” tandasnya.

Dia meminta para guru P3K bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah lantaran diberikan kesempatan mengabdi kepada bangsa dan negara. Apalagi, sekian banyak masyarakat dan guru secara khusus tidak beruntung dalam rekrutmen P3K beberapa waktu lalu.

“Coba lihat 20 atau 30 rumah ke utara, selatan, timur, dan ke arah barat dari rumah kita, pasti ada yang tidak seberuntung kita, banyak sekali. Makanya, 274 P3K ini orang istimewa sekali, dan orang pilihan,” pungkasnya. (Saeful Arif)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *