Blora, tribuntipikor.com
Bupati Blora, H.Arief Rohman MSI, mengusulkan kepada kepada pemerintah gelar pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan. Pemkab Blora juga akan mendukung adanya pembangunan sarana dan prasarana makan Pocut Meurah Intan.
Bupati Arief mengatakan hal itu saat menerima silaturahmi Pemerintah Aceh, melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaludin, SE, M.Si, AK,, di Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (23/5/2022).
Dituturkan Bupati Arief, Pemkab Blora sudah menganggap Pocut Meurah Intan merupakan keluarga besar Blora.
“Pocut Meurah Intan sudah menjadi keluarga besar kita. Ketika ada keluarga saudara yang berkunjung ke Blora ini kita muliakan,” kata Bupati Arief.
Dijelaskannya, kemarin pihaknya telah menganggarkan untuk paving menuju makam. Selanjutnya anggaran akan tambah lagi.
“Nantinya kita punya mimpi, akan dibangun semacam di lahan keluarga, seizin tentunya. Kita ingin ada sebuah bangunan kombinasi lah antara Blora sama Aceh biar ketika tamu datang mungkin ada musholanya,ketika datang bisa nyaman, kira-kira desainnya seperti apa,” terang Bupati Arief.
Menurut Bupati, Pemkab akan terus mendukung dan mendorong untuk pembangunan makam hingga usulan gelar pahlawan.
“Intinya kami yang kita lakukan mungkin pembangunan dan kedua kita mengejar untuk gelar pahlawan, karena pak Gubernur Jawa Tengah maupun pak Gubernur Aceh sudah statement bahwa kita akan mendukung proses ini,” katanya.
“Maka selain bangunan fisik kita juga menyiapkan tim untuk bagaimana kita ikhtiar untuk anugerah pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan,” imbuh Bupati.
Termasuk, lanjutnya, potensi ke depannya pihaknya juga membayangkan lokais itu akan menjadi wisata ziarah wisata kebudayaan.
“Saya meminta jajaran OPD di Blora segera membentuk tim untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh dan pihak keluarga,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Aceh untuk memuliakan makam Almarhumah Pocut Meurah Intan.
“Saya mengucapkan terimakasih atas kehadirannya kembali di Blora untuk kedua kalinya, Pak Kepala Dinas sudah dua kali, Pak Gubernur Aceh sudah kesini sekali, dan nanti kita jadwalkan untuk silaturahmi ke Aceh,” tuturnya.
Sementara itu, Pemerintah Aceh, melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaludin, SE, M.Si, AK mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP., M,Si.AK dalam mendukung pembangunan makam hingga mengusulkan gelar pahlawan untuk Pocut Meurah Intan.
Saat berkunjung di Rumah Dinas Bupati Blora, dimana turut hadir jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia Aceh, Mawardi; dan keluarga dari Pocut Meurah Intan.
Sebelumnya, Jamaludin beserta rombongan juga telah mengunjungi makam Pocut Meurah Intan, dan makam pejuang lainnya, yang ada di Blora.
“Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Bapak Bupati,” ungkapnya.
Lanjutnya, Ia juga mengapresiasi perhatian Pemerintah Kabupaten Blora terhadap area makam Pocut Meurah Intan.
“Saat kami datang pertama masih tanah, tadi saya lihat sudah ada keramiknya, sudah sangat luar biasa sehingga kita sudah nyaman untuk berada (ziarah) di area makam Almarhumah Pocut Meurah Intan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh tersebut mengatakan, bahwa pihaknya sudah berdiskusi dan meninjau lapangan untuk memetakan apa saja hal yang akan dikolaborasikan dengan Pemkab Blora maupun Pemprov Jawa Tengah.
“Tadi kita punya ide untuk membangun dalam jangka pendek, cungkup, kemudian coba membangun gapura yang nanti kita kolaborasi antara Aceh dan Blora ada karakteristik Aceh dan Blora,” Jelasnya.
“Dalam jangka panjang juga perlu kita pikirkan yang lebih besar Pak Bupati, pak Gubernur Aceh menyampaikan kalau sudah dua gubernur punya komitmen ini pasti terwujud,” tambahnya.
Disampaikannya, Pemerintah Aceh berkolaborasi dengan Pemkab Blora terkait dengan Pocut Meurah Intan baik dari sisi pengusulan menjadi pahlawan nasional tentunya pihaknya siap bersinergi.
Pada kesempatan itu, Mawardi, mengungkapkan, ada beberapa hal penting terkait pengajuan usulan gelar pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan.
“Saya pikir ada dua hal yang sangat kuat kita bisa ajukan Pocut Meurah Intan sebagai pahlawan nasional, yang pertama dari aspek perjuangannya, tidak mungkin seseorang itu akan dibuang oleh belanda kalau orang tidak sangat berbahaya bagi Belanda, itu ada nilai juang,” ucapnya.
Mawardi yang juga Dosen di Universitas Syiah Kuala tersebut juga menceritakan pengalaman saat mengajukan pahlawan nasional laksamana Malahayati beberapa tahun lalu.
“Saat tim pusat melakukan verifikasi yang paling diutamakan adalah sumbernya, bahwa tokoh ini bukan imajinatif, sejarah itu mesti ada sumbernya, sumber se zaman misalnya pada saat beliau berjuang ada laporan Belanda,” paparnya.
Kemudian, lanjutnya, berkaitan dengan sumber sejarah terkait Pocut Meurah Intan sangat melimpah.
“Alhamdulillah karena di masa awal abad ke 20 itu sumbernya sangat melimpah, karena pada masa kolonial setiap tahun ada laporan, saya yakin ini sumbernya tidak mengkhawatirkan,” katanya.
Pihaknya optimis usulan gelar pahlawan untuk Pocut Meurah Intan nantinya dapat segera diproses.
“Saya yakin, karena ini kita ajukan dua provinsi, lebih kuat juga, saya sangat yakin dengan niat kita dengan dukungan dari Pemkab Blora saya sangat yakin ini bisa lebih cepat,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinporabudpar Blora, beserta jajarannya, Ketua TP PKK Kabupaten Blora,Keluarga Pocut Meurah Intan. (Surya Mandal/Kab. Blora).