Keluh Kesah Warga Bojonegoro Yang Dilanda Banjir Langganan

Sepintas grafik Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur yang sering dilanda banjir

Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com

Banjir ketika musim hujan sudah menjadi langganan di Desa Kunci dan Ngumpak Dalem di Kecamatan Dander. Kemudian di Kecamatan Kapas yang meliputi Desa Sembung, Wedi, Kalianyar. Juga di Desa Pacul, Sukorejo yang masuk Kecamatan Bojonegoro Kota. Desa Pacul dan Sukorejo menjadi wilayah terakhir jika terjadi banjir kiriman dari wilayah selatan, Minggu (27/03/2022) pukul 09:09 WIB.

Kali ini di Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro Kota terjadi banjir akibat hujan walaupun tidak lebat tapi hujan yang tak kunjung reda berkisar lima jam lebih, disamping kiriman air dari wilayah selatan. Sehingga genangan air lebih lama surutnya.

“Banjir Pak, ora iso polah piye-piye ngene iki”. Berikut keluh kesah warga Bojonegoro yang dilanda banjir langganan.

Kades Pacul Muhaimin kepada awak media tribuntipikor.com, disela sela waktunya ketika di Kantor Bades siang menyampaikan, Saya sendiri bingung sebenarnya pak, karena wilayah Pacul ini paling utara atau terakhir kalau dapat kiriman air banjir dari Bojonegoro selatan. Katanya.

“Bahkan Kami pernah minta perbatasan Pacul-Sembung dibuatkan sudetan ke arah timur. Namun saat disurvei ternyata tinggi irigasinya dari pada permukiman. Sehingga batal,” jelas Kades Muhaimin.

Kades Muhaimin juga menuturkan, menurutnya selama ini saluran air di permukiman warga dilakukan perbaikan setiap tahun. Itu agar semua berfungsi dengan baik.
Ungkapnya

Salah satu warga Pacul Yudi (48) mengatakan, setiap musim hujan bisa di pastikan banjir. Ya memang tidak lama, paling lima jam atau sehari paling lama. Kata Yudi.

Jadi tidak ada yang bingung evakuasi harta benda, paling hanya dinaikkan ke atas biar nggak kena air. Ujarnya.

Warga mengevakuasi kendaraan dan perabot ke tempat yang lebih aman. Rumah mereka tergenang air setinggi 30-75 cm. Kita berharap pemerintah bisa segera tangani banjir langganan di Desa Pacul ini. Harapnya.

“Banjir Pak, ora iso polah piye piye ngene iki. Ora entuk bantuan apa-apa, kawit mau isuk,” keluh Rumi warga Pacul lainnya.

Menurut Kepala BPBD Bojonegoro Ardian, sementara ini ia masih mendata rumah warga yang terdampak banjir di Desa Sembung dan Pacul dan masyarakat masih bisa beraktivitas untuk saat ini.

“Kalau sudah tak bisa beraktivitas nanti akan kita kirim bantuan sembako”. Kata Ardian.

Kepala BPBD Ardian juga berharap kepada warga untuk lebih peduli dengan lingkungan. Hal itu semata mata untuk disamping kebersihan, kesehatan tentu juga sebagai pencegahan terhadap bencana alam banjir. Ungkapnya. (Kin).

Reporter: Solikin.gy
Editorial: Solikin.gy

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *