Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com
Jurnalis memliki peran penting dalam mewarnai pemberitaaan di suatu daerah termasuk di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa timur ini. Dalam menunjang peran serta wartawan dalam mewarnai jagat pemberitaan tersebut, dibutuhkan seorang jurnalis yang cakap dan mempunyai keahlian dalam menulis berita. Rabu 16/02/2022 pukul 09:09 WIB.
Apalagi, saat ini bermunculan media online atau yang sering disebut media siber bak jamur di musim hujan. Dengan banyaknya media siber baru itu maka jurnalis juga akan semakin bertambah sebab di masing-masing media mesti membukan cabang atau di biro di masing-masing kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Bojonegoro ini.
Media siber dan berbagai media lain yang muncul, membuat wartawan semakin banyak, akan tetapi sebagian besar wartawan yang direkrut adalah pria atau wanita lulusan SLTA dan Sarjana yang tak memiliki keilmuan tentang jurnalis.
Sebagian besar wartawan dalam melakukan tugas jurnalistiknya dengan cara belajar secara otodidak dari seniornya. Jika kebetulan, seniornya yang dijadikan guru tersebut memiliki keilmuan yang cukup di bidang jurnalis, tentu membuat wartawan yunior tersebut memperoleh ilmu yang cukup yang menjadi bekal sebagai wartawan yang baik. Namun, jika yang dijadikan guru itu ilmu jurnalistiknya sangat dangkal maka wartawan yunior yang berguru itu juga tak memperoleh pendidikan jurnalistik dengan baik.
Kondisi wartawan di Kabupaten Bojonegoro saat ini, jumlahnya cukup banyak, namun senior yang dijadikan berguru jumlahnya sangat minim sehingga perlu adanya sebuah organisasi kewartawanan yang bisa menyelenggarakan kegiatan pendidikan jurnalistik bagi wartawan di Kota Ledre ini.
Fenomena di atas, yang bisa menjawab adalah sebuah organisasi kewartawanan yang bernama Komunitas Jurnalis Jawa timur (KJJT). Dimana, KJJT juga sudah terbentuk di Bojonegoro, sejak tanggal 15 Januari 2021, dengan pemilihan ketua dan pengurus yang sangat demokratis yang berhasil memilih Sukisno selaku Pemimpin Redaksi media siber RAKYATNESIA.COM untuk menahkodai KJJT Wilayah Kabupaten Bojonegoro ini.
Pendidikan Jurnalistik dimulai dari Ketua, pengurus dan anggota KJJT Bojonegoro sendiri. Caranya, direncanakan dalam setiap bulan bakal dilaksanakan pendidikan jurnalistik bagi 28 pengurus dan anggota KJJT wilayah Kabupaten Bojonegoro itu.
Sesuai arahan Ketua Umum KJJT S. Ade Maulana, bahwa dalam pendidikan jurnalistik dapat dikemas dalam sinau bareng dengan menghadirkan dosen pembimbing para wartawan senior di Kabupaten Bojonegoro ini.
Tekad KJJT Wilayah Kabupaten Bojonegoro untuk mengajak anggotanya belajar dan belajar sudah diawali saat acara Tasyakuran Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang diselenggarakan di Balai Desa Baureno yang berada di Jalan Raya Baureno, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, dengan menggelar Diskusi Pers yang mengambil tema: Menakar Independensi Media, dengan menghadirkan narasumber Arieyoko Mantan Ketua PWI Bojonegoro dan moderator Abdus Syafiq dari Wapimred Redpel DAMARINFO.COM.
Wartawan senior di Bojonegoro saat ini, ada Arieyono yang terakhir menulis di republika, Agung DP yang saat ini masih menulis di SKM Optimis, Agus Sudarmojo terakhir tercatat sebagai wartawan Antara, Jatmiko wartawan Tempo yang saat ini menjabat sebagai pemimpin redaksi DAMARINFO.COM, JFX Hoeri dimana saat ini aktif sebagai sastrawan serta Ahmad Taufik dari Radar Bojonegoro yang kini sudah aktif sebagai Dosen Universitas Bojonegoro (Unigoro).
Para wartawan senior tersebut, akan kita serap ilmunya dalam gelaran pendidikan jurnalistik bagi wartawan KJJT wilayah Bojonegoro dalam kegiatan yang direncanakan dan dimulai pada bulan Maret 2022 mendatang dan akan secara rutin dilaksanakan setiap sebulan sekali dan frekwensi sinau bareng itu akan dipercepat dua minggu sekali.
Dengan pendidikan jurnalistik ini, maka wartawan KJJT yang bertugas di Bojonegoro ini, akan memiliki ilmu jurnalistik yang lebih proposional, sehingga dalam menulis berita sesuai dengan kaidah jurnalistik dan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya selalu berpedoman pada kode etik jurnalistik dan Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Kemajuan SDA (Sumber Daya Alam) di sector minyak dan gas bumi (migas) yang mampu menyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang cukup tinggi, membawa Kabupaten Bojonegoro memiliki APBD tertinggi nomor 2 di Jawa timur. Hal itu menjadi tantangan, jika daerahnya semakin maju, maka wartawan juga harus semakin maju dengan cara memperoleh pendidikan jurnalistik di KJJT ini.
Program pendidikan jurnalistik bagi wartawan di Bojonegoro yang bakal digelar oleh wadah KJJT Wilayah Kabupaten Bojonegoro itu, akan menjawab tantangan bahwa dengan kemajuan Kabupaten Bojonegoro maka harus diimbangi dengan kemajuan ilmu yang dimiliki wartawan di Bumi Malowopati Angling Dharma ini.
Sering terjadi, sebuah organisasi kewartawanan bicara tentang pendidikan jurnalistik, pelatihan jurnalistik namun sangat minim dalam pelaksanaanya. Semoga rencana wadah KJJT Wilayah Bojonegoro bakal menggelar Pendidikan Jurnalis secara rutin dalam setiap bulannya itu bukan omong kosong atau sekedar rencana namun juga akan dilaksanakan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Semoga dan semoga. (KinKis)
Editorial: Solikin.gy