Demonstran Tes Perades Tidak Ditemui Bupati, Pendemo Tolak Audensi Ketua DPRD Blora

Blora Jateng, tribuntipikor.com

Para demonstran kecewa dan marah, gelombang protes semakin meluas, karena kisruh seleksi Perangkat Desa (Perades) di Kabupaten Blora, ditambah lagi kesan arogan pemerintah dengan menggelar pelantikan peserta Perades tanpa memahami adanya kondisi masyarakat.

Ratusan orang pendemo yang melakukan orasi memenuhi halaman luar kantor DPRD Blora dan halaman kantor Pemkab Blora, dengan membentangkan beragam kritik yang berisi sindiran KKN, permainan uang, sindiran pendidikan dan terkesan pejabat tutup mata dan telinga, Kamis (27/01/2022) siang.

“Karena pejabat Blora buta dan tuli. Seakan-akan tidak melihat kecurangan yang terstruktur, dan masif. Menganggap kecurangan ini hanyalah isu belaka. Selain itu juga Pemkab Blora mencla-mencle, dan tidak bertanggung jawab dengan adanya masalah dalam tes CAT Perades,” terang Sukisman, sebagai koordinator lapangan (korlap) aksi.

Ia bersama rekannya dan massa korban kecurangan Perades juga tampak menyampaikan petisi penolakan terhadap hasil tes CAT Perades dari berbagai Desa.

“Kami sudah mengajukan permohonan audit forensik ke Lembaga Negara terhadap komputer dan sistem CAT yang digunakan. Dan akan ajukan gugatan ke PTUN, serta menuntut DPRD untuk segera membuat Pansus,” terangnya.

Sementara itu, Supardi Ketua komisi A perwakilan dari anggota DPRD Blora menemui para demonstran dan mempersilahkan masuk ke kantor DPRD, untuk perwakilan 10 orang guna mengadakan audensi bersama ketua DPRD Blora.

“Para demonstran menolak masuk karena mereka beralasan percuma, karena pasti tidak ada titik terang dan tidak ada hasilnya,” ucapnya.

Selanjutnya para demonstran bergerak ke kantor Pemkab Blora untuk melakukan orasi. Namun para demonstran tidak ditemui oleh Bupati Blora. (Kin).

Editorial: Solikin.gy

Pos terkait