Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com
Budaya pelestarian wilayah hutan dan Reboisasi sangatlah penting demi menjaga keseimbangan alam serta terwujudnya udara yang sejuk dan sehat. Selain mencegah dampak erosi dan terjadinya bencana alam, hal itu juga dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar hutan dengan mendapatkan hasil dari produksi tanaman itu sendiri, Senin 11/01/2022 pukul 11:09 Wib.
Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jati Makmur, hari ini melakukan Reboisasi di petak 135 RPH Sampang, wilayah BKPH Dander, KPH Bojonegoro, Jawa Timur di bekas galian tambang Phospat, seluas 6 Hektar.
Dari pantauan awak media, jenis tanaman yang ditanam, adalah merupakan jenis tanaman Indigofera yang mempunyai nilai jual yang sangat fantastis. Selain batangnya bisa dipakai sebagai sumber energi, daunnya pun bisa juga dijadikan sebagai pakan ternak lewat fermentasi, dan bijinya yang lebih fantastis bila dijual perkilogram nya bisa mencapai 1 juta rupiah. Tanaman jenis ini tergolong mudah tumbuh dan hidup pada lahan apapun juga. Hal ini sungguh merupakan terobosan yang luar biasa dan perlu dibudidayakan pada lahan-lahan yang kosong dan kritis.
Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Karuniawan Purwanto Sanjaya dalam sambutannya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar selalu bergandeng tangan, bahu – membahu dalam menjaga dan mengelola hutan demi kesejahteraan bersama. Reboisasi sangatlah penting demi menjaga keseimbangan alam, sehingga karena banyak tumbuhan maka makin banyak pula kehidupan yang terlindungi. Ungkap Purwanto
Dengan sering bersilaturahmi dan terjun langsung kelapangan maka akan bisa melihat dan bercerita banyak terhadap masyarakat serta menambah wawasan, ide dan gagasan yang positif demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Sebuah ide dan gagasan bisa dituangkan dalam wujud kerja keras melalui kerjasama dengan beberapa steak Holder yang ada. Salah satu contoh, hasil dan kreatifitas yang dilakukan LMDH Jati Makmur Desa Jono Kecamatan Temayang, kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Imbuhnya.
Hal tersebut sangat perlu dicontoh dan mendapat acungan jempol, selain punya ternak sapi, juga bisa berkarya lainnya seperti Kerajinan Batik, jamur Tiram, pembuatan pupuk cair organik, makanan ringan seperti krupuk dan kripik Tempe, dan tak kalah hebatnya lagi, punya binaan karawitan dan sekolahan Taman Kanak – kanak (TK). Hal ini patut di apresiasi dan bila perlu untuk selalu lebih ditingkatkan. Pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Adm KPH Bojonegoro Irawan D. Juga melaporkan kegiatannya selama menjabat di KPH Bojonegoro, bahwa masih banyak kekurangan meski sudah berupaya semaksimal mungkin, ini dikarenakan banyaknya lahan kosong yang ada disertai jadwal penundaan pada pengaruh musim atau cuaca. Kata Irawan.
Sedangkan pada tahun 2022 ini, ada sekitar 2124 hektar, masuk dalam rencana penanaman yang akan dilakukan oleh KPH Bojonegoro, mengingat begitu luasnya lahan kosong dan banyaknya permasalahan yang ada. Dengan usaha keras kami beserta Visioner, disertai praktek nyata, tidak mustahil semua akan bisa terwujud dan menuai keberhasilan. Ungkapnya.
Disisi lain, Maryanto Spd. Menuturkan, bahwa selama dibentuknya LMDH ini, ditahun 2004 sampai sekarang, kiranya tak pernah berhenti selalu belajar dan berupaya demi memperjuangkan seluruh anggotanya untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan. Bahkan sempat pula menemui hambatan dan kritikan dari berbagai pihak, namun tidak di hiraukannya, malah dapat memacu dan menambah semangat kami untuk lebih giat lagi dalam berkarya. Tutur Maryanto.
Terbukti saat ini sudah banyak steak holder yang bekerjasama dengan LMDH Jati Makmur dalam mengembangkan usahanya. Reboisasi yang dilaksanakan saat ini, dilokasi bekas Pertambangan Phospat seluas 6 Hektar di petak 135 RPH Sampang BKPH Dander ini, tidak lebih bertujuan untuk mencegah segala bentuk bencana alam dan yang sangat penting untuk mengedukasi anak didik kita dimasa mendatang. Ulasnya.
Hal ini kiranya perlu sekali agar pendidikan pada usia dini untuk selalu mencintai alam dan sekaligus melestarikannya. Olehnya hari ini sengaja anak-anak TK kami ajak untuk lebih belajar menanam serta melihat langsung kelapangan, bagaimana caranys menanam yang lebih baik dan kelak mendapatkan hasil pula. Karena dengan adanya sebuah slogan menanam maka: “Alase Lestari Banyune Ajeg Mili”, (dengan hutan yang lestari maka airnya akan selalu mengalir). Pungkasnya.
Diketahui: Turut hadir dalam Reboisasi kali ini, ADM KPH Parengan, Staf Perhutani KPH Bojonegoro, Perangkat Desa Jono, siswa TK Jati Makmur, pengurus dan anggota LMDH Jati Makmur serta masyarakat desa Jono Kecamatan Temayang. (Kin).
Editorial:Solikin.gy