DUMAI, tribuntipikor.com
Jalan Parit Kitang, Dumai dirancang sebagai jalur utama penghubung ke Kawasan Industri Lubuk Gaung. Namun sejak digagas pembangunannya pada tahun 2003 hingga kini tak kunjung tuntas.
“Infrastruktur jalan lingkar parit kitang perlu menjadi perhatian semua pihak, apa lagi geografis dumai merupakan tataletak stategis untuk para investor berinvestasi. Selain investasi akses jalan parit kita merupakan solusi untuk memberikan rasa kenyamanan terhadap lintas pada penduduk di Kelurahaan Purnama yang selama ini dilintasi kendaraan industri.”kata Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Dumai, Anggara Andika Putra, Selasa (27/12/2021).
“Perlu perhatian bersama. Salah satunya itu, Jalan Lingkar Parit Kitang yang menghubungkan Lintas Timur dengan Kawasan Industri Lubuk Gaung Dumai. Hampir 20 tahun sejak dirancang hingga kini tak kunjung tuntas,” ujar Angga diampingi Sekretaris Umum BPC Dumai Rahmad.
Kawasan Industri Lubuk Gaung yang kini tengah berkembang pesat dengan hadirnya industri-industri besar pengolah turunan kelapa sawit.
Perkembangan ini mejawab bahwa dumai telah berkembang di sektor ekspor minyak nabati dan turunanya. Bahkan dampak membuka luas hasil komuditas sawit hingga lapangan pekerjaan.
“Ini tentu menyembabkan intensitas arus kendaraan pengangkut bahan baku produksi juga meningkat. Perkembangan arus kendaraan, terutama kendaraan berat tak sebanding dengan kondisi jalan yang ada. Baik dari sisi beban maupun lebar,” tambah Angga, sapaan akrab Anggara Andika Putra
Menurut data yang kita rangkum, dari sisi investasi, kata Angga, realisasi di Kota Dumai paling tinggi di Riau. Bahkan di Sumatera. Tahun 2020 lalu mencapai Rp. 12,9 Triliun. Tahun 2021 hingga semester 3 mencapai Rp. 5,3 Triliun.
Kita harapkan dorongan pemerintah daerah, provinsi dan pusat perlu memadang keseriusan terhadap penuntasan jalan nasional tersebut. Sebab ruas jalan yang dilalui saat ini, Jalan Lintas Purnama, sangat padat dan rusak.
Percepatan lanjutan parit kitang merupakan solusi untuk menjawab dampak minimalisir angka kecelakaan di lintas Purnama dan sering dampak masyarakat dengan perusahaan.
“Kondisi ini tak bisa dibiarkan terlalu lama Harus segera dicarikan jalan keluar. Jika perlu lakukan kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi dan pusat dengan pelaku usaha,” kata Angga.
Dari sepanjang 22 KM ruas Jalan Lingkar Parit Kitang, saat ini sudah tuntas sepanjang 5 KM. Masih tersisa sepanjang 17 KM dan minim progres sejak 4 tahun terakhir.
“Sebagai bagian dari pelaku usaha, BPC HIPMI Kota Dumai sangat berharap agar agar ruas jalan ini tuntas. Berkembang pesatnya industri di Dumai berimbas pada munculnya usaha-usaha baru yang pelakunya didominasi kaum milenial,” pungkas Angga.***(bersama tim)