Bojonegoro, tribuntipikor.com
Bumi Angkleng Dharma Malowopati, yang sekarang di kenal dengan sebutan Kabupaten Bojonegoro, dahulu adalah daerah kerajaan yang wilayahnya tergolong Agraris, wilayahnya yang luas dengan perbukitan, pegunungan dan hamparan sungai aliran bengawan solonya tampak indah, sejuk serta menambah pesona keasriannya. Minggu 28/11/2021 pukul 08:09 Wib.
Catatan sejarah pada saat itu, bumi Angkleng Dharmo atau yang di sebut Malowopati belum pernah terjadi dan tidak di kenal dengan adanya Banjir, awal obrolan santai Awak Media ini dalam rilisnya dengan ketua Paguyuban Seniman Bojonegoro (PSB) Imam Mahmudi, dikediamannya rumah tua semi Joglo, GG namlo kadipaten Bojonegoro.
Berselang dengan adanya perkembangan jaman, pada saat berkedudukan sebagai tersebut dengan nama kabupaten, dengan di iringi berbagai ragam kemajuan untuk pembangunan tata kelola dan tata ruang kota, di sinilah awal mulanya, mulailah di kenal dan terkenal adanya sebutan banjir dan banjir lagi, kata Imam Mahmudi sambil nyruput kopi pahitnya.
Dan pada saat itu kabupaten bojonegoro, sekira (13) tiga belas tahunan sempat di kenal bahkan terkenal dengan adanya banjir yang sangat besar, di tahun itu, saya masih ingat dan tidak lupa, pada saat itu tapuk pimpinan di pemerintahan daerah kabupaten Bojonegoro masih di jabat oleh bapak H. Santoso, akan tetapi pada saat itu pula tapuk pimpinan kepala daerah di finitif, di karenakan dengan adanya pemilihan bupati (Pilbup) kembali, yang telah di menangkan oleh calon bupati yang baru, pasangan bupati Suyoto.
Di karenakan begitu meluapnya aliran air Bengawan Solo, yang mendapat kiriman dari sungai Brantas dan Waduk Pacal Ngawi, yang pada saat itu tidak mampu membendung arus derasnya luapan air sungai Brantas serta luapan air Waduk Pacal, sehingga kota kabupaten Bojonegoro terendam banjir dan tenggelam lebih dari (2) dua meter, debit ketinggian air yang meluap saat itu, kata salah satu rekan di sampingnya yang nota bene (NB) ketua DPC LSM Lembaga Anti Narkotika (LAN) di kabupaten Bojonegoro Kusprianto.St. selorohnya.
“Dan Sekarang kabupaten Bojonegoro banjir dikarenakan bah Air hujan”, apa yang kurang benar dan salah ya ??…
‘Ini adalah merupakan sebuah Pekerjaan Rumah ( PR ) yang sangat besar untuk pemerintah daerah kabupaten Bojonegoro.
Terjadinya banjir di beberapa kecamatan yang ada saat ini di kabupaten bojonegoro, adalah merupakan tugas, kewajiban serta tanggung jawab berat yang sedang menanti di pemerintahan daerah kabupaten Bojonegoro. Ulasnya.
Sehingga ke pemimpinan di Era pemerintahan kepala daerah / Bupati sekarang ini, dapatnya lebih respon memikirkan kembali sebuah tata kelola dan atau tata ruang kota yang lebih signifikan, guna dapatnya mengatasi dampak daripada Banjir yang ada di kabupaten Bojonegoro. tukasnya.
Di akhir pembicaraan dengan awak Media ini, ketua Paguyuban Seniman Bojonegoro (PSB) Imam Mahmudi dan ketua DPC LAN Kusprianto St, berharap agar dapatnya di dengar oleh pimpinan pemerintah daerah, sebuah kritikan-kritikan membangun ini, ” Bupati maupun Instansi-instasi terkait, aspirasi-aspirasi dalam kritik membangun, dari tokoh masyarakat, mahasiswa, seniman, serta warga Bojonegoro ini, selaku putra daerah haruslah bisa lebih di dengarkan. (Kin).
Editorial: Solikin.gy