Sintang, tribuntipikor.com
Banjir melanda kota Sintang dan Kabupaten Sintang, semua akses jalan protokol direndam air, bahkan yang sangat vital pasar tradisional dan swalayan tutup akibat genangan air yang berada di dataran rendah dekat bantaran sungai pasar sungai durian, sehingga toko-toko tutup dan semua barang diamankan di lantai dua ruko, juga terlihat pasar yang berada di jalur sepanjang jalan protokol lintas Melawi jalan utama yang menghubungkan arah menuju pasar Inpres dan arah menuju Putusibau kabupaten Kapuas Hulu, terkecuali pasar-pasar yang berada diatas ketinggian bukit seperti pasar di Munggu engkabang atau yang biasa disebut oleh masyarakat Sintang pasar lapter Sungai Durian dan pasar Inpres dekat Kantor Bupati Sintang atau pasar Terminal Inpres.
Dari pantauan awak media pada beberapa toko untuk mengecek kondisi stok barang dan kebutuhan pokok pada hari Senin (15/11/2021) hampir semua stok barang mulai langka dan bahkan stok barang yang ada harganya juga naik dari harga biasanya sebelum terjadinya musibah banjir.
Salah satu toko di Kelurahan Tanjungpuri yang minta namanya tidak dipublikasikan menyebutkan bahwa kenaikan harga karena stok barang kurang dan tidak ada pasokan, belum lagi keterlambatan dalam perjalanan, sehingga menambah biaya angkutan barang, jelasnya.
Jenis barang bangunan juga naik, seperti semen Gresik yang semula harga Rp.62.000 menjadi Rp.65.000, dan beberapa barang bangunan lainnya.
”Ya bang semua bahan naik karena stok barang tidak ada dan pengiriman lambat dari Pontianak karena tidak bisa mudik” kata pemilik toko yang tidak mau namanya disebutkan dengan ramah.
Kemudian ditoko yang lain saat ditelusuri juga sama bahkan harganya juga bervariasi antara toko yang satu dengan toko yang lain dengan perbedaan seribu sampai dua ribu rupiah.
Salah satu konsumen wanita berinisial ST usai berbelanja keluar dari toko ketika berpapasan dengan awak media, ketika ditanya menyebutkan ada beberapa barang sembako naik dari harga biasanya.
“Banyak barang harganya naik, ya mau apalagi karena kita sangat membutuhkan, seharusnya janganlah harga barang naik bang, kasian masyarakat yang terkena dampak bencana banjir, yang seharusnya jangan makin menyusahkan, udah susah rumah terendam air, lalu barang juga naik harganya, ya makin sengsaralah kita” seloroh ST sambil bercanda. (TIM)