Polwan Polres Sukoharjo Bagikan Bansos Kepada Warga Bantaran Sungai Bengawan Solo
Sambut Hari Jadi Polwan, Polwan Polres Sukoharjo Berbagi Kepada Sesama
Polwan Polres Sukoharjo Bagikan Nasi Box Kepada Tukang Becak, Ojol, Hingga Tukang Parkir
SUKOHARJO, tribuntipikor.com
Dalam rangka menyambut Hari Jadi Polwan ke-73, Polwan Polres Sukoharjo melakukan kegiatan Bantuan Sosial untuk masyarakat disekitar wilayah hukumnya. Jumat (20/8/2021).
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nogroho menjelaskan, Kunjungan sekaligus Bhakti Sosial Polwan Polres Sukoharjo dalam rangka Hari jadi Polwan ke-73 tahun 2021 kepada Warga masyarakat bantaran sungai Bengawan Solo desa Langenharjo kec. Grogol Sukoharjo untuk sedikit meringankan beban warga masyarakat Bantaran sungai Bengawan Solo yang sangat kekurangan terkait kebutuhan pokok dengan memberikan bantuan berupa paket Sembako ( beras, minyak goreng, mie instan, masker) .
Bukan hanya itu sejumlah Nasi box juga dibagikan kepada Tukang becak, ojek online, tukang parkir dan warga masyarakat di sekitar Mapolres Sukoharjo, sejumlah 100 box.
Disamping itu sebanyak 200 buah Masker dibagiakan kepada para pengunjung dan pedagang pasar pagi, tukang parkir, tukang becak dan sopir angkot, Pasar Ir Soekarno Sukoharjo.
Tidak berhenti sampai disitu kunjungan sekaligus Bhakti Sosial Polwan Polres Sukoharjo juga menyasar Yayasan As- Sakinah desa Telukan kec. Grogol Sukoharjo, untuk sedikit meringankan beban dari anak – anak yatim piatu dan dhuafa dengan memberikan bantuan berupa beras 100 Kg, minyak goreng 20 liter, mie instan 2 dos serta uang Rp. 2 juta .
Kapolres Sukoharjo menambahkan, Sejarah Polwan dimulai pada awal tahun 1948, terdapat kesulitan-kesulitan pada pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus. Hal tersebut mengakibatkan polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik. Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut. Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi.
Pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 (enam) siswa wanita yaitu: Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, Rosnalia Taher; untuk mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 (empat puluh empat) siswa laki-laki di SPN Bukittinggi, sehingga sejak saat itu tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya polisi wanita (Polwan), jelasnya.
Vio Sari/Humas