Chaidir Sekretaris PJID-Nusantara Aceh : Ucapan Kepala Dinas Perdagangan, Sangat Melukai Petani Bener Meriah

Banda Aceh, tribuntipikor.com

Pemerintah Aceh melalui Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah,MT, diminta agar memangil Dinas Perdagangan Aceh, Ir Mohd Tanwir. Karena beliau selaku Kepala dinas Perdagangan Provinsi Aceh tidak pantas mengeluarkan stetmen seolah-olah mengkerdilkan petani di kabupaten Bener Meriah khususnya petani tomat dalam sebuah pernyataan beliau yang dianggap bukan sebuah pernyataan seorang pejabat daerah.

Disalah satu media, kepala dinas perda Aceh mengeluarkan tanggapan bahwa kualitas beliau buah tomat yang berasal dari Kabupaten Bener Meriah tidak bermutu, dengan kadar asam yang tinggi, sehingga tidak ada yang mau dibeli masyarakat.

Sekretaris Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi Nusantara (PJID-Nusantara) Chaidir Ibrahim, SE, mengecam keras atas ucapan seorang pejabat daerah yang seharusnya melindungi dan memberi solusi terhadap sebuah persoalan yang dihadapi petani ini malah sebaliknya mengkerdilkan petani itu sendiri, sangat tidak bermoral.

Hari ini, seharusnya sebuah pernyataan seorang pejabat apalagi notabene kepada dinas harusnya melalui sebuah kajian, penelitian dan investasi baru bisa dikeluarkan menjadi sebuah pernyataan. Bukan asal dengar informasi yang beredar lalu dijadikan sebuah keputusan dan dijadikan sebuah keputusan.

Dalam hukum dagang, ada yang melakukan cara-cara baik dan juga ada dilakukan dengan cara-cara cara licik untuk memenangkan sebuah kompetensi perang dagang. Dari dulu semua orang tahu bahwa masyarakat sudah di kontaminasi bahwa barang yang berasal dari Provinsi tetangga lebih bermutu dan lebih baik dibandingkan yang dihasilkan dari dalam daerah sendiri. Dan bahasa tersebut sudah saya dengar semenjak dari saya kecil dulu, tegas Chaidir kepada awak media salah satunya media

Kalaupun benar nyatanya hasil pertanian dari Kabupaten Bener Meriah bermutu tidak baik seharusnya dicarikan solusi agar hasil pertanian dari Kabupaten Bener Meriah bisa bersaing dari hasil pertanian provinsi tetangga, bukan malah di justis tidak baik dan tidak bermutu, ia biasanya bahasa pedagang yang ada dipasar.

Coba lakukan operasi pasar, bantu para petani dengan mendirikan pengumpul dari pemerintah daerah. Hari ini yang terjadi dipasar, kenapa pedangang lebih mengejar penjualan hasil komoditi apapun dipasar yang dipasarkan lebih mengedepankan komoditi dari luar daerah Aceh. Yang pertama harga jelas lebih murah yang kedua mereka memberikan sistem jual dulu baru bayar sementara hasil dari dalam daerah sebaliknya. Itu yang dicarikan solusi bukan ngomong asal keluar saja, ujar Chaidir dengan kesal.

Anda menjadi Kepala dinas perdagangan, seharusnya mencari tahu sebuah siklus perdagangan yang sedang terjadi baik perdagangan modern, besar dan tradisional. Bukan hany menunggu kegiatan dari pusat dan proyek saja.

Atas nama lembaga dan pribadi, sudah selayaknya pemerintah Aceh melakukan evaluasi terhadap si kepala dinas bila perlu dicopot saja, karena secara etika tidak layak seorang kepala dinas melukai perasaan rakyaknya, apalagi pengkerdilan terhadap sebuah hasil yang sudah dilakukan secara turun temurun dan menjadi penghasilan utama bagi petani yang ada di kabupaten Bener Meriah, tutup Chaidir. (Wd/Vio Sari )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *