Garut, tribuntipikor.com
Peryataan Bupati Garut H. Rudy Gunawan, mengenai pemotongan BPUKM bahwasannya bukan orang Dinas Koprasi di beberapa media ,memang ada sedikit benarnya. Namun lebih lanjut tidak ada kelanjutannya dari pihak mana lagi yang melakukan pemotongan dengan dalih tidak meminta hanya seridonya saja (pariatif).
Dalam hal ini selayaknya pihak seperti APH dan pejabat yang berwenang dapat menelusurinya oknum di balik pemotongan dana BPUKM tersebut.
Pencairan tahap ke dua yang mendapatkan 1,2 juta di waktu bulan kemarin sudah cair dan diterima oleh tiap KPM, dan yang baru ada pencairan beberapa hari yang lalu, Di situ juga ada pemotongan oleh dengan notabene selaku koordinator, itu juga atas pengakuan beberapa orang pihak KPM yang berada di wilayah kecamatan Wanaraja, Leuwigoong, Sukawening , pangatikan, Cibatu ,Karangtengah dll.
Dari penulusuran awak media ,dari berbagai narasumber didapat nama salah seorang yang berinisial AD. Yang mengaku berdomisili di daerah desa Sukamulya Kecamatan Pangatikan
Melalui Wawancara Saudara AD mengaku, “bahwa benar bahwa dari pertama ada program untuk BPUKM ,kami dan rekan – rekannya secara langsung membantu mengajukan BPUKM dari mulai pengumpulan data persyaratan sampai waktunya pencairan ke Dinas Koprasi Kabupaten Garut “. ungkapnya
Menurut AD, Karena kalau tidak diajukan oleh kami ,tidak akan cair atau ACC. Maka sewajarnya kalau ada pencairan istilahnya ada mengondisikan ,itupun nilainya pariatif ,dari Rp 100 ribu rupiah sampai Rp 900 ribu rupiah (sewaktu tahap awal), karena jumlah KPM yang lumayan banyak .
Saudara AD selain pengepul BPUM, ia juga mengaku dari salah satu media online mengatakan, “saya tidak sendiri tapi ada lagi sesama rekan yang berinisial GJR yang sama tinggalnya di daerah Desa Sukamulya”, tuturnya.
Bahkan menurutnya lebih tidak enak lagi ketika ada pencairan ada pihak – pihak lain yang mengatasnamakan rekan kami. Jadi mereka tidak ikut cape tapi ikut memanen”, cetusnya. ( Dedi kabiro Gatut )