Tanjung Enim, tribuntipikor.com
Sebanyak 10 orang pemuda dari dua Kecamatan, yaitu Tanjung Agung dan Lawang Kidul yang pernah menjadi pekerja Penambangan Tanpa Izin (PETI) batubara mendapat bekal pelatihan budidaya ikan tawar yang diberikan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Agung, Rabu (21/04).
Mewakili Manajemen PTBA, Staf Senior Manajer Corporate Social Responsibility (CSR) PTBA, Roy Ubaya, didampingi Asisten Manajer Bina Mitra CSR PTBA, Mustafa Kamal, disela pelatihan ikan tawar ini mengatakan bahwa pelatihan budidaya ikan tawar dimaksudkan untuk peningkatan ekonomi para pemuda dari karang taruna yang pernah menjadi pekerja PETI dan difokuskan pada budidaya ikan gurame.
Mulai dari pemilihan bibit, telur dan pembesaran ikan diberikan pelatihan selama 2 hari. Selain itu, program ini selaras dengan program Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia untuk menghilangkan tambang ilegal batubara atau PETI. Nantinya, program ini akan melibatkan PT Bumi Sawindo Permai (BSP) dan Huadian Bukit Asam Power (HBAP) guna bersinergi mensukseskan program Kementerian tersebut, karena lahan untuk budidaya perikanan kedepan akan memanfaatkan lahan pasca tambang batubara.
Kemudian, untuk mentor atau pelatih didatangkan dari pelaku budidaya ikan tawar binaan PTBA yang sudah bisa mandiri dan dapat berbagi ilmu melalui kolam milik Putra Zaman. “Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat dipraktikan langsung,” pinta Roy.
Ditambahkan Mustafa peserta dua Kecamatan tersebut berasal dari desa – desa seperti Tanjung Lalang, Pulau Panggung, Penyandingan, Darmo dan Keban Agung. Untuk pelatihan peserta diberikan bekal bibit ikan 5000 ekor, pakan 10 karung, perlengkapan ATK, dan goodybag. Lalu, teori dan praktek dilakukan selama pelatihan serta diberikan sertifikat diakhir kegiatan.
Sementara, Putra Zaman, Pelatih Budidaya Ikan Tawar, salah satu binaan CSR PTBA, dalam kesempatan ini, memberikan penjelasan budidaya ikan tawar mulai dari proses pemilihan indukkan, pemijahan, pengolahan telur ikan menjadi larva, sortir atau pemilihan bibit unggul, pemeliharaan bibit ikan, pemeliharaan ikan hingga panen.
Menurutnya keunggulan budidaya ikan gurame antara lain biaya produksi murah, banyak konsumennya, harga jual tinggi, sumber pakan mudah dicari dan masa waktu budidaya hingga panen tidak memakan waktu yang lama, serta pesaing masih sedikit.
Adi Irawan, warga Tanjung Lalang, peserta pelatihan, merasa sangat senang bisa ikut pelatihan ini. Ia mengatakan sangat berharap banyak dari pelatihan ini bisa menjadikan bekal ilmu saat terjun langsung dalam budidaya ikan.
“Ilmu ini bisa diterapkan nantinya dan kiranya bisa terus dibina oleh PTBA,” harapnya.
Sementara itu, Camat Tanjung Agung, Sahlan Akil mewakili warga saat membuka membuka pelatihan ini, mengucapkan syukur Alhamdulillah karena kegiatan positif yang diikuti pemuda – pemuda seperti pelatihan ikan tawar disupport oleh PTBA.
“Semoga pelatihan ini bermanfaat untuk karang taruna dan untuk pemuda serta dapat mengembangkan produk unggulan di Kecamatan Tanjung Agung,” harap Sahlan.