Rektor UIN Sunan Gunung Djati : UIN SGD Bandung Dapat Penghargaan MURI

Rektor UIN Sunan Gunung Djati : UIN SGD Bandung Dapat Penghargaan MURI
Rektor UIN Sunan Gunung Djati : UIN SGD Bandung Dapat Penghargaan MURI

Bandung, tribuntipikor.com

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena berhasil mengukuhkan guru besar terbanyak di tingkat perguruan tinggi keagamaan, Rabu (25/11). Jumlah yang dikukuhkan adalah 13 profesor.

Rektor UIN Bandung Prof Mahmud didampingi Ketua Senat UIN Bandung Prof Nanat Fatah Natsir, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Prof Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof Suyitno, menerima Piagam MURI itu, dengan No.9742/R.MURI/XI/202, dalam acara Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar, yang digelar secara daring dan disiarkan langsung melalui kanal.

Nanat menyebut, pengukuhan ini memecahkan rekor MURI pengukuhan guru besar terbanyak di universitas keagamaan se-Indonesia. Kita apresiasi 13 profesor ini sebagai rekor MURI pengukuhan guru besar terbanyak di Universitas Islam di Indonesia,” katanya.

Pendiri MURI Jaya Suprana mengucapkan selamat atas rekor itu dalam hal prestasi pengukuhan guru besar terbanyak di perguruan tinggi keagamaan. Dia mengakui, guru besar tak lepas atas sumbangsih pemikiran dan karya terbaiknya di bidang ilmu pengetahuan. “Ini merupakan koherensi tugas perguruan tinggi sebagai wahana agen perubahan menghadapi tantangan zaman. Salah satu parameter perguruan tinggi adalah pencapaian jumlah dan karya para profesornya,” paparnya.

Ke-13 guru besar itu Prof Subandi (Guru Besar Bidang Ilmu Budidaya Tanaman Perkebunan Fakultas Sains dan Teknologi), Prof Ulfiah (Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Konseling Fakultas Psikologi), Prof Yadi Janwari (Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum), Prof Nana Herdiana Abdurrahman (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Fakultas Syariah dan Hukum), Prof Ah Fathonih (Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum), Prof Koko Komaruddin (Guru Besar Bidang Ilmu Tafsir Fakultas Syariah dan Hukum).

Lalu, Prof Sahya (Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Prof Endah Ratnawaty Chotim (Guru Besar Bidang Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Prof Badruzzaman M Yunus (Guru Besar Bidang Ilmu Tafsir Fakultas Ushuludin), Prof Tedi Priatna (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan), Prof Jaja Jahari (Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan), Prof Ahmad Ali Nurdin (Guru Besar Bidang Ilmu Politik Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan Prof Fauzan Ali Rasyid (Guru Besar Bidang Ilmu Politik Hukum Islam Fakultas Syariah dan Hukum).

Dalam sambutannya Prof Mahmud memaparkan, melalui pengukuhan ini, bisa anggap masalah keilmuan telah selesai. “Selanjutnya, hal paling utama adalah kearifan atau wisdom. Secara epistemologi, kebijaksanaan diperoleh melalui mujahadah hingga sampai ma’rifah. Dengan ini, maka profesor akan menjadi solusi. Kuatkan ilmu dan lanjutkan kearifan,” ucapnya.
Mahmud mengilustrasikan nasehat sang guru. Sebutir padi ketika menjadi nasi pasti ada banyak orang yang terlibat. Mulai pemilik lahan, petani, tumbuh menjadi padi, dan terus hingga menjadi nasi. Di situ banyak pihak yang terlibat. Kampus ini telah memberikan banyak hal sehingga seseorang menjadi sukses dan berhasil. Karena itu, pikiran, tenaga, dan segala hal dedikasikanlah untuk kampus,” lanjutnya.

Atas pencapain Rekor MURI ini, Dirjen Pendis Prof Muhammad Ali Ramdhani menegaskan, ada episentrum peradaban di UIN Bandung. Ini sebuah episentrum peradaban, dan tentu bukan pencapaian yang instan. Saya juga mendengar ada 70 artikel mahasiswa semester I tembus publikasi ilmiah melalui konferensi internasional,” ungkapnya (Ivan nt)


Pos terkait