Blora Jawa Tengah, tribuntipikor com, //
Para penambang liar kerap berdalih bahwa aktifitas menyedot titik sumur baru tersebut sudah ijin lisan pihak tertentu untuk disedot dengan keamanan ala kadarnya.
Biasanya penambang minyak bumi liar seperti itu menggunakan mesin modern seperti jet pump. Selain itu, titik sumur yang digarap merupakan hasil bor baru seperti halnya mengebor sumur air. Dan usianya pun kurang dari 10 tahun.
Sedangkan sumur minyak yang legal, sejatinya menurut aturan adalah titik sumur peninggalan Belanda yang sudah ada titik peta nya yang dimiliki negara. Selain itu juga sudah digarap sejak 50 tahun lalu.
Kemudian sumur tua resmi itu biasanya dioperasikan disedot dengan alat sederhana seperti timba kuno. Bukan mesin pompa air modern yang dialiri listrik.
Selain perbedaan tersebut, biasanya aktifitas tersebut juga tercatat di Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Cabdin ESDM) Kendeng Selatan, Provinsi Jawa Tengah.
Nah menurut dinas tersebut, tercatat hanya ada empat area sumur minyak dan gas (migas) yang mengantongi izin resmi dari Kementerian ESDM.
Plt Kacabdin ESDM Kendeng Selatam, Hadi Susanto menjelaskan, empat sumur tua migas dikelola oleh tiga lembaga.
“Kalau migas yang saya tahu migas sumur tua, yang dikelola BUMD BPE, KUD Warga Tani Makmur dan KUD Makmur Jati,” ujarnya, Minggu, 30 November 2025.
Diketahui bahwa kantor BUMD Blora Patra Energi (BPE) berada di kantor eks Disdukcapil Blora. Sedangkan KUD Warga Tani Makmur berada di Kecamatan Jiken. Kemudian untuk KUD Makmur Jati berada di Kecamatan Jati. (@_hiem)





