Jakarta|Tribun TIPIKOR.com
Ketua Umum Setya Kita Pancasila (SKP), Andreas Summual, secara resmi menyampaikan dukungan penuh kepada Sultan Sepuh Cirebon KGSS Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja, S.Psi., M.H. untuk menjadi bagian dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden dari Kerajaan/Kesultanan pada bidang Harmonisasi Sinergitas Negara Awal dengan Negara Baru Indonesia.
Dalam pernyataannya, Andreas menegaskan bahwa langkah Presiden Prabowo untuk mulai membuka ruang bagi para raja dan sultan Nusantara merupakan terobosan besar dalam sejarah Indonesia modern.
“Di era Presiden Prabowo, untuk pertama kalinya suara dan peran para raja serta kesultanan Nusantara ditempatkan secara terhormat dalam struktur negara. Ini adalah bukti keharmonisan antara negara awal kerajaan-kesultanan dengan negara baru NKRI yang berjalan secara nyata,” ujar Andreas.
Menurut Andreas, penunjukan Sultan Sepuh Cirebon sebagai Utusan Khusus Presiden bukan hanya simbol penghormatan pada sejarah Nusantara, tetapi juga strategi penting dalam memperkuat pondasi kedaulatan bangsa.
Andreas juga menyoroti bahwa penempatan Sultan Sepuh dalam posisi strategis tersebut diharapkan menjadi solusi konkret bagi beragam persoalan mendasar yang selama ini membelit kerajaaan dan kesultanan, terutama konflik agraria dan tanah ulayat.
“Dengan hadirnya Sultan Sepuh sebagai jembatan resmi antara negara dan kerajaan, kami optimistis bahwa penyelesaian konflik agraria dan tanah ulayat akan jauh lebih terarah dan adil. Suara para raja dan sultan akan bisa diakomodasi secara tepat oleh pemerintah,” tambahnya.
Ketum SKP tersebut juga menegaskan bahwa sosok Sultan Sepuh Cirebon memiliki kapasitas dan legitimasi kuat untuk merapikan kembali struktur kerajaan dan kesultanan Nusantara di tengah maraknya fenomena budayawan yang mengaku-ngaku raja atau sultan tanpa dasar yang jelas.
“Sultan Sepuh Cirebon memiliki integritas, garis keturunan, dan kemampuan akademik yang mumpuni. Beliau pasti punya solusi terbaik untuk menata ulang legitimasi para raja-sultan Nusantara agar tidak terjadi penyimpangan budaya,” ujar Andreas.
Dukungan Setya Kita Pancasila ini juga diperkuat dengan keyakinan bahwa harmonisasi antara kerajaan kesultanan Nusantara dengan NKRI akan membuat fondasi kedaulatan bangsa semakin kokoh.
“Jika harmonisasi ini berjalan baik, maka NKRI akan semakin kuat, berwibawa, dan dihormati oleh dunia internasional. Era Presiden Prabowo menjadi momentum sejarah untuk menunjukkan bahwa Indonesia modern tetap menghormati akar peradaban bangsa.”
Dengan dukungan ini, Setya Kita Pancasila menyatakan kesiapan untuk berada di garis terdepan dalam mengawal kolaborasi negara dan kerajaan demi persatuan, kedamaian, dan kejayaan bangsa.
( andri hdw )





