SUMEDANG ( ) – Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, resmi membuka Kemah Bakti Harmoni Beragama ke-4 Jawa Barat 2025 di Bumi Perkemahan Kiarapayung, Sukasari, Sumedang, Jumat (21/11/2025). Sebanyak 4.900 anggota Saka Amal Bakti mengikuti kegiatan hingga Minggu (22/11).
Pembukaan ditandai pelepasan burung merpati dan penandatanganan deklarasi “Pramuka Menanam Pohon” yang mendukung Asta Protas Kemenag tentang Ekoteologi. Para peserta membawa dua bibit matoa dari setiap perwakilan, sehingga terkumpul sekitar 2.000 pohon yang langsung ditanam secara simbolis oleh Menag dan pejabat terkait.
Turut hadir Kakanwil Kemenag Jabar H. Dudu Rohman, Kepala Biro Kesra Pemprov Jabar Andrie Kustria Wardana, Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila, Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa Karya Guna, serta perwakilan TNI, Polri, Kwarda Jabar dan kepala Kemenag kabupaten/kota se-Jabar. Peserta kemah berasal dari madrasah aliyah, santri muadalah dan diniyah formal, serta siswa SMA lintas agama.
Dalam amanatnya, Menag menegaskan Kemah Bakti Harmoni merupakan sarana membentuk karakter generasi muda agar memahami dan merawat keberagaman. Hal ini sejalan dengan misi Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
“Pembangunan Indonesia bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga keteguhan sosial dan kedewasaan dalam hidup berbangsa,” ujar Nasaruddin Umar. Ia mengingatkan tantangan era digital seperti hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi dapat mengganggu persatuan jika tidak disikapi bijak.
Menag meminta peserta menjadi teladan harmoni di sekolah, rumah, tempat ibadah hingga ruang digital. “Bangsa ini membutuhkan pemuda yang kuat karakter, teduh sikapnya, dan bijaksana dalam mengambil keputusan,” tegasnya.
Harmoni sebagai Fondasi Kebangsaan
Menag menyebut pengalaman hidup di alam terbuka, tidur dalam tenda, berbagi tugas dan menghadapi tantangan bersama, akan menumbuhkan persaudaraan yang tulus. “Perbedaan bukan jarak, tetapi peluang untuk tumbuh lebih dewasa,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah anugerah besar yang kaya budaya, bahasa, dan keyakinan. “Di banyak negara perbedaan memicu konflik, tetapi di Indonesia justru menjadi pondasi persatuan,” ujarnya.
Menag berharap kemah ini melahirkan generasi muda yang berkarakter, berwawasan luas, dan menjadi penjaga harmoni di tengah masyarakat. “Selama kalian menjunjung karakter kepramukaan, kalian akan diterima semua pihak dan menjadi pribadi yang disegani,” tutupnya. (Asep.S)
Menag Buka Kemah Bakti Harmoni Jabar 2025, 4.900 Peserta Tanam 2.000 Pohon





