Lampung Selatan – tribuntipikor.com
Wakil Ketua III DPRD Lampung Selatan, Bella Jayanti, S.I.KOM,. M.B.A, angkat bicara menanggapi informasi publik yang menyebut Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026 belum proporsional, serta adanya dugaan pemborosan anggaran Penerangan Jalan Umum (PJU).
Penilaian Anggaran Belum Final
Bella Jayanti menegaskan bahwa proses pembahasan RAPBD 2026 saat ini masih berproses dan bersifat dinamis. Angka-angka yang beredar di ruang publik masih dalam tahap pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Dokumen yang beredar belum final, sehingga penilaian bahwa anggaran ‘tidak proporsional’ masih terlalu dini,” ujar Bella.kamis 20/11/2025
Ia juga menjelaskan bahwa porsi Belanja Tidak Langsung (BTL) yang terlihat besar bukan serta merta tidak proporsional.
Sebagian besar merupakan komponen wajib seperti gaji pegawai serta kewajiban daerah lain yang tidak bisa dikurangi begitu saja,” terangnya.
Kami menghargai masukan dari masyarakat. Namun, ia menekankan bahwa angka-angka terkait biaya tersebut tidak dapat disimpulkan sebagai ‘pemborosan’ sebelum ada verifikasi teknis dari perangkat daerah yang berwenang.
Menurut Bella, penyusunan APBD tidak dapat didasarkan pada asumsi, melainkan harus berdasarkan data yang terukur. Perhitungan anggaran PJU harus dilakukan secara profesional dengan memperhitungkan faktor-faktor teknis yang kompleks.
“Faktor jumlah titik lampu, kapasitas jaringan, wilayah geografis yang luas, hingga spesifikasi lampu yang terpasang harus dihitung secara profesional,” jelasnya .
Kami menjalankan fungsi pengawasan sesuai mekanisme formal, bukan berdasarkan tekanan pemberitaan. Setiap masukan dari masyarakat tentu kami hargai, namun setiap koreksi anggaran dilakukan secara prosedural, bukan melalui opini emosional atau kesimpulan sepihak,” tegasnya.
Ia pun meminta masyarakat agar setiap informasi yang beredar dilihat dalam konteks pembahasan yang benar, sehingga tidak menimbulkan kesan negatif yang tidak sesuai dengan fakta aktual di lapangan. (Wal)





