Sumbawa Barat NTB
tribun tipikor.Com – Gelombang protes kembali mengguncang tubuh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Bintang Bano Kabupaten Sumbawa Barat. Puluhan pegawai dan karyawan mendesak Bupati KSB segera mencopot Direktur Perumdam Bintang Bano, menyusul dugaan tindakan intimidasi terhadap para pegawai setelah keluarnya surat protes resmi beberapa waktu lalu.
Direktur Perumdam Bintang Bano diduga kuat melakukan pemanggilan dan interogasi berulang terhadap sejumlah pegawai yang menandatangani surat protes tersebut. Tidak hanya itu, para pegawai mengaku dipaksa membuat surat pernyataan secara terpisah, setelah dijajal dengan berbagai pertanyaan yang dinilai mengarah pada upaya menekan dan mengintimidasi.
Ketua Koordinator aksi, Abdul Hamid, S.Ag—akrab disapa Bang Ken melalui komunikasi seluler kepada Awak Media Tribun tipikor.Com Selasa 18/11/2025.
—menjelaskan bahwa sedikitnya sembilan pegawai telah dipanggil dan diperiksa secara individual oleh Direktur. Dari pemeriksaan tersebut, beberapa pegawai mengaku merasa tertekan dan dipaksa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dianggap tidak relevan dan hanya bertujuan mencari siapa dalang di balik surat protes.
yang lebih mengejutkan, Plt Dewan Pengawas (Dewas) justru ikut turun tangan menginterogasi pegawai. Tiga orang pegawai kembali dipanggil oleh Dewas untuk dimintai keterangan. Padahal, menurut para pegawai, Dewan Pengawas seharusnya fokus mengevaluasi dan mengoreksi kinerja Direktur, bukan ikut serta menekan pegawai yang menyuarakan aspirasi.
“Ini sangat janggal. Yang seharusnya dievaluasi adalah Direktur, tapi malah pegawai yang dipanggil dan ditekan. Seolah-olah ada kepentingan tertentu di balik gerakan Dewas yang justru melindungi posisi Direktur,” ujar Bang Ken dengan nada tegas.
Para pegawai menilai tindakan tersebut bukan hanya bentuk intimidasi, tetapi juga upaya membungkam kritik dan aspirasi internal. Mereka menegaskan tidak akan tinggal diam atau menyerah atas tekanan tersebut.
“Kami tidak bisa menerima perlakuan seperti ini. Apa yang kami suarakan adalah bentuk hak dan aspirasi kami sebagai pegawai, demi perbaikan Perumdam ke depan. Kami mendesak Bupati KSB untuk segera turun tangan dan mengganti Direktur yang sudah tidak lagi mampu menjalankan fungsi kepemimpinan secara profesional,” tegas Bang Ken.
Situasi di internal Perumdam Bintang Bano kini kian memanas. Para pegawai berencana menyiapkan langkah lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera direspons oleh pemerintah daerah.
( Irwanto )





