Lampung Selatan Tribun TIPIKOR.com
Kualitas pekerjaan proyek konstruksi talud di dusun pahabung, Desa Ruang Tengah, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, menjadi sorotan tajam dan menuai kekecewaan publik. Proyek yang mencakup pembangunan Talud Penahan Tanah (TPT) dan pengecoran rekonstruksi jalan raya Kuripan-Klaten ini diduga kuat telah menyimpang dari spesifikasi teknis dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).Senin, 03/11/2025
Hasil pantauan Tribun Tipikor.com
Pasangan Talud juga berongga karna kurang nya adukan sebagai perekat batu yang digunakan..
Tokoh masyarakat setempat yang berinisial Sn,” secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya di hadapan awak media pada Sabtu, 1 November 2025. Sn menuding bahwa pihak kontraktor, konsultan, dan pengawas telah mengabaikan standar kualitas yang ditetapkan dalam kontrak proyek bernilai Milyaran.
Ini Bukan Talud, tapi Pondasi”
Fokus utama kritik Sn adalah pada pembangunan TPT yang dinilai tidak sesuai standar. Menurutnya, struktur yang dibangun tersebut tidak memenuhi kriteria sebagai Talud Penahan Tanah.
“Talut ini bukan talut tapi pondasi, kalau talut punya kaki, kalau dia gak punya kaki namanya pondasi,” ungkap Sn.
Sn menjelaskan bahwa TPT yang benar seharusnya memiliki fondasi tapak atau ‘kaki’ sebagai penahan dan tumpuan utama struktur. Ia bahkan menyebutkan dimensi teknis yang seharusnya diterapkan, yakni fondasi dengan kedalaman 25 cm dan lebar 40 cm.
“Sekarang ada gak itungan kamu orang kaki, ada gak 25 cm 40 cm kaki (TPT),” tanyanya. Ia menegaskan, lebar fondasi 40 cm akan menyisakan 10 cm untuk dudukan Talud yang memiliki lebar 30 cm
Sn juga secara keras mengingatkan dan menuntut pertanggungjawaban dari pengawas proyek. Ia mempertanyakan fungsi pengawasan jika pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan standar teknis yang telah disepakati.
“Berapa ratus juta nilai talut aja. Apa yang di awasi kamu orang kalau ngawasin kerjaan gak benar kerjan itu,” tegas Sn.
Dugaan penyimpangan ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan kualitas, kekuatan, dan umur pakai infrastruktur yang baru dibangun. Masyarakat menuntut adanya audit menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek ini dan meminta dinas terkait untuk segera menindak lanjuti dugaan kelalaian dan penyimpangan yang disampaikan.(Wal&Tim)

									
											




