Sebelum mengikuti seleksi direktur BPH, Mia sudah malang melintang dan banyak berkecipung di dunia perminyakan, diantaranya sebagai humas Pertamina EP-PPGJ (Proyek Pengembangan Gas Jawa) dan PT IKPT (Inti Karya Persada Tehnik) yang berada di lokasi Pertamina Gundih Desa Sumber Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. Mia juga pernah menjabat Public Relation di PGN (Perusahaan Gas Negara) Gresik dan Pertamina EP Cepu lokasi di JTB Bojonegoro.
Mia adalah salah satu putri dari Ir Agus Heriyanto, MT Ex, Wakil Direktur 3 yang juga dosen Akamigas Cepu yang sekarang beralih menjadi PEM Migas Cepu. Nama Ir Agus Heriyanto, MT juga banyak dikenal dan populer di akademisi perminyakan dan pejabat BUMN perminyakan Indonesia.
Mia Fajarwati tercantum bersama dua kandidat lainnya yakni Ahmad Mundir dan Muhammad Hamdun dalam pengumuman resmi Panitia Seleksi Nomor 11/Pansel-Dir/BPH/X/2025 tentang Hasil Seleksi Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Direktur PT BPH (Perseroda) tanggal 21 Oktober 2025.
Ketiganya telah mengikuti tahapan wawancara sebelumnya, namun diakhir wawancara bersama Bupati pada Selasa (22/10/2025) ada salah satu peserta yang tidak hadir dan dinyatakan gugur. Tahapan tersebut menjadi langkah terakhir sebelum pemegang saham menetapkan nama sebagai Direktur definitif periode 2025–2030.
“Hasil akhir seleksi akan ditentukan oleh kuasa pemegang saham/pemegang saham. Kami berharap Direktur terpilih dapat meningkatkan PAD Blora,” ujar Ketua Panitia Seleksi, Pujiariyanto.
Pemerintah Kabupaten Blora menaruh harapan besar agar BUMD sektor migas ini dapat menjadi salah satu pilar baru dalam memperkuat keuangan daerah, terutama di tengah menurunnya pendapatan dari Transfer ke Daerah (TKD).







