*Kanwil BPN DKI Jakarta Siap Sukseskan Pilot Project “Digital Twin-Based Smart City 3D Space Rights Solution

Jakarta Pusat tribuntipikor.com-

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi DKI Jakarta menerima kunjungan dari LX Korea, Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR) Kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta Biro Perencanaan dan Kerjasama Kementerian ATR/BPN pada Selasa (21/10/2025). Kunjungan tersebut dalam rangka membahas Kanwil BPN Provinsi DKI Jakarta yang akan menjadi pilot project program “Digital Twin-Based Smart City 3D Space Rights Solutions”, sebuah program yang diselenggarakan oleh Kementerian ATR/BPN bersama LX Korea dalam mendukung transformasi digital tata ruang dan pertanahan di Indonesia.

Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan data spasial pertanahan dalam bentuk model tiga dimensi (3D) ke dalam sistem smart city berbasis digital twin. Melalui teknologi ini, setiap hak atas ruang, baik di atas maupun di bawah permukaan tanah, dapat divisualisasikan secara lebih akurat dan interaktif, sehingga memudahkan proses perencanaan, pengawasan, serta pengambilan keputusan di bidang pertanahan dan tata ruang.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi DKI Jakarta, Erry Juliani Pasoreh menyambut baik kunjungan tersebut dan menyampaikan bahwa penunjukan DKI Jakarta sebagai lokasi proyek percontohan merupakan bentuk kepercayaan sekaligus tantangan untuk menghadirkan layanan pertanahan serta tata ruang yang semakin modern, transparan, dan efisien.

“Kita mendukung dan menerima dengan baik kegiatan ini di DKI Jakarta. Kita juga mengharapkan sekali hasilnya supaya kedepannya bisa digunakan oleh pemerintah ataupun masyarakat yang butuh data spasial 3 dimensi untuk kegiatan tata ruang, perizinan dan sebagainya,” ujar Kakanwil Erry.

Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa penerapan program tersebut akan memperkuat sistem administrasi pertanahan, terutama dalam menghadapi kompleksitas pembangunan vertikal di perkotaan seperti gedung bertingkat, terowongan, serta infrastruktur bawah tanah.

Sebagai daerah dengan kompleksitas tinggi dalam pengelolaan ruang, DKI Jakarta dipilih sebagai lokasi uji coba karena dinilai representatif untuk penerapan sistem pertanahan 3D. Melalui pilot project ini, diharapkan akan lahir model pengelolaan data pertanahan yang modern dan terintegrasi, yang nantinya bisa diterapkan di wilayah lain di Indonesia. (Ar/SR)

Pos terkait