Warga Nyaris Menjadi Korban, DIMINTA Kepada KEJATISU UNTUK SEGERA PANGGIL DAN PERIKSA DINAS PUTR dan Rekanan Pemenang. Regulasi DBH TIDAK MASUK AKAL.

Binjai-tribuntipikor.com |

Sehari setelah menuai kritikan dari masyarakat kecamatan binjai barat, akhirnya Proyek Pekerjaan Aspal Pemeliharaan jl.Mayjen Sutoyo di tambal kembali,oleh pihak rekanan perusahaan CIPTA KARYA NUSANTARA dengan anggaran pagu Rp. 3.M ± sumber dari Dana Bantuan Hibah Sawit Tahun Anggaran 2025. Senin (15/12) semalam.

Proyek Pekerjaan Pemeliharaan Jl.Mayjen Sutoyo Kel.Sukamaju Kec. Binjai Barat dengan metode Peacing panjang dengan estimasi ± 500 M secara estafet. Proyek Pekerjaan Pemeliharaan Jalan termahal untuk di kota binjai, namun kinerja asal jadi saja tentu pasti hasil tidak memuaskan. Setelah melihat langsung di lapangan.

Saat di lokasi pekerjaan, awak media online ini menemukan adanya genangan air di sela-sela jalan yang tidak berjauhan dengan aspalt setelah di hampar lalu dituang ke dalam posisi lubang yang di gali. Tahapan awal sebelum melakukan penghamparan material, dilakukan pembersihan lokasi Medan kerja sebagai bentuk persiapan. Selasa (16/12).

Primcurt berguna sebagai perekat aspalt setelah basecoss di hampar menyusul material aspalt, bila area sudah ready. Namun, yang terjadi saat ini tidak sesuai ekspektasi. Bagaimana Agregat pada dan ketahanan aspal bila ada genangan air langsung di timpah langsung ?.

Mungkin saja yang bisa membela hak Rakyat dan bisa menjawab hanya sang ahli dalam bidangnya baik itu rumput yang bergoyang atau Pihak Kepolisian Sumatera Utara maupun Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.

Di lokasi proyek, kerap terjadi nyaris memakan korban jiwa. Pasutri beberapa hari yang lalu menjadi korban di lokasi proyek pemeliharaan jalan tersebut. Dalam hal ini, pemilik jalan merupakan instansi dari PUTR Binjai. Berdasarkan data yang diperoleh pembuatan proyek pekerjaan pemeliharaan jalan. Mayjen Sutoyo tayang pada 28 Juli 2025 dan kontrak di tanda tangani 9 September 2025.

Selain asal jadi dan diduga sempat mangkrak, proyek pekerjaan jalan tersebut tidak ada terlihat rambu kegiatan, lubang yang di gali / kerok cukup seakan – akan bila terjadi benturan bisa langsung jumpa sama Tuhan.

Permasalahan ini jangan dianggap sepele, bila kita melihat dari omongan warga setempat yang menjadi sanksi di lokasi kejadian sangat tidak terduga. Seharusnya persoalan ini sangat serius. Berinisial AdL nyaris menjadi korban laka lantas tunggal yang sangat serius.

Bagian badan terdapat luka bekas jatuh di posisi bagian tangan. AdL pengendara sepeda motor yang dimana saat itu sedang membonceng istrinya untuk pergi ke suatu tempat.Dengan kecepatan dibatas standart Operasional 40 KM/jam normalnya orang tua membawa kendaraan.

Namun, saat sedang melintasi Jl. Mayjen Sutoyo bersama istrinya. Tidak seperti biasanya jalanan mulus tiba – tiba berlubang, yang membuat pengemudi kehilangan kendali menyebarkan oleng tercium aspal. Tidak menemukan adanya rambu – rambu pekerjaan, “Sebut AdL. Hingga sejauh ini, pihak daripada dinas PUPR Binjai tidak peduli sama sekali dengan keadaan AdL.

Mewakili warga lain, AdL berharap kepada APh, untuk segera ungkap aliran dana untuk pekerjaan tersebut. Pasalnya, tidak masuk akal logika pekerjaan yang hanya segitu dan sedang dikerjakan menghabiskan anggaran sebesar Rp.3 M ±. Jelas ini pemborosan, regulasi tidak menyentuh hati, di gali setelah sebulan lebih lama nya.

AdL masih percaya dengan APH baik Kejaksaan Tinggi maupun Kapolda Sumatera Utara, Masih mempunyai Integritas tinggi, ketimbang di daerah. Keluhan masyarakat suatu aspirasi yang harus dilakukan secara langsung demi Binjai terbebas dari korupsi, maka mohon untuk dipanggil Pihak Dinas terkait maupun Rekanan.

RK.

Pos terkait