Menguak Kota Lama dan Pembangunan Kawasan Heritage City Cilacap: Ikon Baru yang Membawa Harapan dan Perubahan Besar Kota Cilacap

Cilacap, Tribun Tipikor

Di pusat Kota Cilacap, khususnya Jalan Ahmad Yani bagian Selatan, dibangun sebuah landmark yang kini menjadi perbincangan hangat masyarakat—Kawasan Heritage City Cilacap. Proyek investasi besar di Kabupaten Cilacap ini tak sekadar hanya berkeinginan untuk merubah pedestrian dan wajah kota di jalan Ahmad Yani, namun lebih jauh lagi bahwa pembangunan Heritage City ini merupakn sebuah konsep pembangunan kota lama yang tadinya sepi dan dilupakan untuk menjadikan kota yang bisa membawa multiplayer efek perubahan dan mendongkrak perekonomian di sisi kota bagian selatan, dan juga merupakan sebuah simbol harapan baru yang tengah dibangun untuk meningkatkan kualitas hidup warga masyarakat Cilacap.

Kepala Bidang Tata Bangunan pada Dinas PUPR Cilacap, Agus Manaji, ST.,MM. menjelaskan bahwa Heritage City Cilacap tidak hanya hadir sekedar sebagai kota lama biasa yang sepi. Dengan ikon Tugu Nol Kilometer yang menandai titik awal pintu masuk kota Cilacap melalui jalur Pelabuhan di era Kolonial Belanda dimana dulu merupakan sebuah pintu masuk ekspor impor hasil bumi dan rempah rempah serta import mesin-mesin industri dari luar negeri, Ikon Tugu Nol Kilometer yang merupakan transformasi dari tiga buah perahu yang disusun membentuk sebuah pintu masuk merupakan simbol cita cita keinginan luhur dari sebuah kota yang ingin maju besar melaui eksport, import dan pariwisata.

Pelabuhan Cilacap sudah menjadi pintu masuk ekspor-import mulai dari era kolonial sampai dengan sekarang namun potensi pelabuhan wisata bahari masih diabaikan, melalui simbol ikon baru dan penataan di kawasan kota lama ini upaya menciptakan ruang baru yang berorientasi ke pengembangan wisata dan pengembangan ekonomi kreatif, dimulai dari penyediaan ruang terbuka publik yang nyaman, aman untuk bersantai bagi masyarakat dan menikmati waktu berkualitas bersama keluarga.

“Fasilitas pelengkap sebagai penunjang ekonomi kreatif akan diupayakan untuk bisa hadir melengkapi Kawasan Heritage City melalui pemanfaatan bangunan bangunan lama yang nantinya akan dikonsepkan untuk direvitalisasi guna menunjang fungsi yang bisa menggerakkan perekonomian kota lama,” ungkap Agus, Selasa (16/12/2025)

Lebih jauh Agus menuturkan bahwa proyek ini merupakan upaya nyata terhadap tantangan ekonomi di wilayah kota lama. Selain membuka peluang usaha baru, kawasan Heritage Cilacap diharapkan mampu menggairahkan perekonomian daerah melalui penarikan investasi dan wisatawan. ‘Hal ini sekaligus diharapkan untuk bisa memperbaiki citra Kota Cilacap yang tadinya di anggap sepi, monoton, nantinya diharapkan bisa menjadi kota yang dinamis dan berkembang,” tuturnya.

Bagi warga yang sebelumnya harus bepergian jauh untuk menikmati wisata, kehadiran Heritage City Cilacap diharapkan bisa menjadi objek destinasi wisata baru dimana Tugu Nol Kilometer Cilacap nantinya bisa dikunjungi dan sekaligus bisa dinaiki sampai atas untuk bisa menikmati pemandangan keindahan kota Cilacap, Muara Sungai Donan, Perbukitan Pulau Nusakambangan dan Laguna Segara Anakan. Kolaborasi dengan Kelompok Ekonomi Kreatif juga sudah menjadi pertimbangan dalam design Heritage City Cilacap dimana adanya Gazebo yang merupakan miniature dari Pendopo Wijaya Kusuma nantinya disiapkan untuk stand-stand Ekonomi kreatif diantaranya stand Kuliner dan Soufenir, Stand Fotografi dan Video Drone serta Stan Wisata Bahari dan Outbond. Banyak yang menyambut antusiasme proyek ini karena membuka peluang usaha baru serta menumbuhkan rasa bangga atas perkembangan kota yang mereka cintai.

Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Heritage City Cilacap adalah sebuah konsep pengembangan kota lama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan merupakan harapan dan aspirasi masyarakat yang ingin melihat masa depan lebih cerah. Dengan potensi wisata bahari yang dimiliki, kawasan ini siap menjadi pusat aktivitas baru sekaligus ikon kebanggaan Cilacap. ( Haryanti )

Pos terkait