Kuningan| Tribun TIPIKOR.com
Komando Resor Militer (Korem) 063/Sunan Gunung Jati (SGJ) melaksanakan kunjungan resmi ke Sultan Sepuh Cirebon yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Adat Nasional Republik Indonesia (DAN-RI), KGSS Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja, S.Psi., M.H. Kunjungan ini menjadi simbol penguatan sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan institusi adat Kesultanan Cirebon sebagai entitas negara historis berbasis adat.
Pertemuan tersebut dimaknai sebagai upaya strategis membangun harmonisasi antara negara awal yang berakar pada sistem adat dan sejarah Nusantara dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara modern yang direstui secara konstitusional. Sinergi ini dipandang penting dalam menjaga persatuan nasional, ketahanan sosial, serta kedaulatan negara.
Dalam suasana penuh keakraban, kedua belah pihak menegaskan komitmen bersama untuk merawat nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan pelestarian adat serta budaya Nusantara. Korem 063/SGJ menilai Kesultanan Cirebon bukan semata warisan sejarah, melainkan mitra strategis dalam memperkuat kohesi sosial masyarakat dan menjaga stabilitas wilayah.
Sultan Sepuh Cirebon, KGSS Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa hubungan harmonis antara pemerintah, TNI, dan kesultanan merupakan fondasi penting dalam menjaga keberlangsungan nilai adat, kearifan lokal, serta hukum tradisional yang hidup di tengah masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan pada Senin (16/12/2025).
Menurut Sultan Sepuh, Kesultanan Cirebon secara konsisten mendukung langkah-langkah pemerintah dan TNI dalam menjaga keamanan, stabilitas, serta persatuan nasional, sepanjang tetap menghormati nilai-nilai adat dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Sementara itu, jajaran Korem 063/Sunan Gunung Jati menegaskan komitmennya untuk terus membangun komunikasi dan kerja sama konstruktif dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga adat dan kesultanan. Sinergi lintas elemen ini dinilai krusial dalam menciptakan kondisi wilayah yang aman, kondusif, dan berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam konteks kebangsaan, pertemuan ini menegaskan bahwa NKRI berdiri di atas fondasi sejarah, adat, dan kedaulatan negara modern. Harmonisasi antara negara historis Kesultanan Cirebon dan NKRI mencerminkan perpaduan kekuatan masa lalu dan masa kini dalam satu bingkai persatuan nasional.
Kunjungan resmi ini diharapkan tidak hanya mempererat hubungan kelembagaan, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membangun harmoni berkelanjutan antara pemerintah dan Kesultanan Cirebon, demi memperkuat persatuan nasional, ketahanan sosial, kedaulatan negara, serta pelestarian budaya Nusantara di masa depan.
| andri hdw |





