Hasil Laboratorium dari Laboratorium Balai Kesehatan (LBK)Semarang menyatakan, bahwa insiden keracunan masak beberapa waktu yang lalu di beberapa Sekolah di Blora , makanan yang di sediakan MBG tersebut mengandung racun (bakteri E)

Blora Jawa Tengah, Tribuntipikor.com //

Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora mengungkap hasil laboratorium kasus keracunan MBG (makan bergizi gratis) di SMP N 1, SMP Kristen, dan SMP Katolik wilayah setempat.

Insiden keracunan MBG itu bermula ketika siswa mengonsumsi menu MBG pada Selasa, 25 November 2025. Lalu pada Rabu, 26 November para siswa mengalami gejala keracunan saat jam belajat berlangsung kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Sekretaris Dinkesda Blora, Nur Betsia Bertawati, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan hasil laboratorium dari Balai Labolatorium Kesehatan (BLK) Jawa Tengah, yang menjadi dasar penetapan penyebab keracunan MBG.

Menurutnya, hasil pemeriksaan laboratorium bakteriologis terhadap sampel air dan makanan menunjukkan adanya cemaran bakteri E. Coli yang berlebihan.

_”Berdasarkan hasil laboratorium bakteriologis air dan makanan, keracunan makanan disebabkan oleh bakteri E. coli yang terkandung di makanan,” jelasnya, Senin, 8 Desember 2025.

Temuan tersebut tidak hanya dari sampel makanan. Semua sampel juga mengandung bakteri E. Coli, dari sampel air tandon di dapur, buah-buahan, hingga alat masak._

“Sebenarnya bakteri ini adalah bakteri baik. Namun bila di konsumsi berlebihan, bakteri itu akan memproduksi racun untuk tubuh,” terangnya.

Nur menjelaskan, hasil laboratorium yang dikirimkan ke BLK Semarang mendapati bahwa menu yang disiapkan pada Selasa 25 November, terdiri dari ayam woku, tumis pakcoy wortel saus tiram, serta buah melon. Seluruh menu tersebut kemudian dianalisis untuk mendeteksi potensi kontaminasi. (@_hiem) Yg

Pos terkait