Bupati Blora Instruksikan kepada Seluruh Petani Organik saat menanam bersama di demfarm pertanian organik Kadang Tani Sarwo Tulus (KTST) di lahan pertanian organik Dukuh Denguk Desa Andongrejo Kecamatan Blora beberapa waktu yang lalu, Dan Agar petani organik Didata dan Bakal Ada Pendampingan dari Penyuluh Pertanian

Blora Jawa Tengah, tribuntipokor.com. //


Bupati Blora Jawa Tengah, Dr. H. Arief Rohman, SIP, MSi. meminta Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, untuk mendata secara lengkap seluruh petani organik di wilayah Blora.

Pendataan tersebut mencakup identitas petani, lokasi tanam, serta kebutuhan pendampingan masing-masing petani.

Hal itu disampaikan Bupati Arief, saat menghadiri tiga agenda besar di persawahan Dukuh Denguk, Desa Andongrejo, Kecamatan Blora, Sabtu (6/12/2025).

Tiga agenda besar dimaksud adalah, Tanam Bersama Lahan Demfarm Pertanian Organik Kadang Tani Sarwo Tulus (KTST), Penyaluran Bantuan Program Keberlanjutan Penuntasan Kemiskinan (PKPK) oleh Bank Jateng Cabang Blora, serta Launching Koperasi Berkah Jagat Nusantara.

Bupati Arief meminta agar seluruh petani organik didampingi secara penuh, mulai proses penanaman hingga panen.

Pendampingan dilakukan oleh Dinas P4 serta melibatkan Bank Jateng dan Nahdlatul Ulama (NU), sehingga kualitas dan nilai jual hasil panen dapat meningkat.

“Semua petani organik harus didata dan didampingi dari awal hingga panen. Pendampingan ini penting agar kualitas hasil meningkat dan nilai jualnya semakin baik,” tegas Arief Rohman, seperti dirilis tribuntipikor.com

Bupati Arief menyebut pertanian organik sebagai masa depan pertanian Blora. Selain ramah lingkungan, pertanian organik dinilai mampu menghasilkan panen berkualitas tinggi dan memberikan nilai ekonomi lebih besar kepada petani.

Dengan hadirnya lahan demfarm KTST, ia berharap Blora dapat menjadi model pengembangan pertanian organik di tingkat Jawa Tengah, bahkan Nasional.

Di kesempatan yang sama, Ketua PC NU Kabupaten Blora, HM Fatah, MEd. menjelaskan bahwa saat ini NU telah memiliki 139 kader petani organik yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Blora.

Total luas tanam yang dikelola para kader tersebut mencapai sekitar 40 hektare.

Ia menegaskan kesiapan NU untuk memperkuat pendampingan dan memperluas praktik pertanian organik di Blora.

“NU siap bergerak bersama pemerintah dalam memperkuat pertanian organik. Kader kami sudah turun di lapangan dan siap diperluas,” ungkapnya.

Bantuan Alsintan

Usai penanaman padi organik, kegiatan dilanjutkan dengan penyaluran bantuan Program Keberlanjutan Penuntasan Kemiskinan (PKPK) kepada warga berpenghasilan rendah di Dukuh Pakis Desa Andongrejo, Kecamatan Blora.

Bupati Arief berharap bantuan ini dimanfaatkan untuk usaha produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Saat peresmian Bupati Arief berharap Koperasi Berkah Jagat Nusantara, bisa menjadi wadah ekonomi baru bagi petani, UMKM, dan kader NU.

“Koperasi harus menjadi rumah besar bagi petani dan pelaku usaha untuk maju bersama. Pemerintah siap memberikan pendampingan dan sinergi agar koperasi ini tumbuh sehat dan modern,” ujar Bupati Blora Arief Rohman.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Bank Jateng Cabang Blora menyerahkan tiga paket bantuan Program Keberlanjutan Penuntasan Kemiskinan (PKPK) yang secara khusus diarahkan untuk memperkuat gerakan pertanian organik di Kabupaten Blora.

Bantuan pertama diberikan kepada 40 petani organik binaan Kadang Tani Sarwo Tulus (KTST) berupa dukungan modal dengan nominal Rp10.500.000, per petani, dengan total bantuan senilai Rp420.000.000.

Bantuan kedua disalurkan kepada PCNU Kabupaten Blora berupa dukungan pengembangan kapasitas kader penggerak pertanian organik serta pembelian alat-alat pertanian (alsintan) seperti traktor, mesin pengering, dan rice milling. Total nilai bantuan mencapai Rp480.000.000.

Bantuan ketiga berupa modal usaha pertanian organik senilai Rp 10.500.000 untuk memperkuat usaha produktif masyarakat. (@_hiem)

Pos terkait