Akibat BBM Susah Anak Sekolah Jalan Kaki Pulang Sekolah

Madina,
Pasca terjadinya banjir bandang dan longsor 25/11/25 di Sumatra Utara daerah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal, sangat berdampak pada kehidupan sehari hari oleh masyarakat di 3 kabupaten ini sampai saat ini sehingga mengakibatkan Susah BBM Dimana mana

Dan semenjak terjadinya banjir bandang dan longsor tersebut untuk mendapatkan BBM masyarakat rela antrian 5 sampai 6 jam di setiap SPBU di Kabupaten Mandailing Natal,

Hampir semua angkot ikut juga antri untuk memperoleh BBM tersebut dan anehnya angkot angkot tersebut di duga hanya sebagian kecil yang menarik penumpang dan sebagainya entah kemana,hingga anak anak sekolah kekurangan angkot untuk pulang sekolah

Seperti yang terpantau oleh awak media Sabtu 6/12/25 terlihat sejumlah anak anak pelajar Tsanawiyah Negeri Huraba sedang berjalan kaki hendak pulang sekolah, disebabkan tidak adanya angkot yang lewat atau menarik sewa,dan anak anak sekolah ini rela berjalan kaki sejauh sekitar 12 Km dari desa Huraba hingga ke Desa Sihepeng

Nasution salah seorang wali murid mengungkapkan “melihat kondisi kejadian sekarang ini Kita berharap kepada Pemerintah Daerah agar segera membuat kebijakan guna mengatasi kurangnya angkot untuk mengangkut anak sekolah kasihan melihat mereka pulang sekolah berjalan kaki kurang lebih sejauh 12 kilo meter, Paparnya “

Ismed Harahap

Pos terkait