Pestaporia “Lampak Pesisir” di Loang Baloq: Paduan Wisata, Aksi Lingkungan, dan Edukasi Bonsai

Mataram, NTB
tribun tipikor.com —
Pantai Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela kembali menjadi pusat keramaian. Sabtu, 29 November 2025, kawasan wisata andalan Kota Mataram ini menjadi tuan rumah gelaran Pestaporia “Lampak Pesisir”, sebuah event kolaboratif yang memadukan wisata, aksi peduli lingkungan, serta edukasi seni bonsai.

Kegiatan yang digagas Dinas Pariwisata Kota Mataram bersama komunitas pemuda dan Komunitas Bonsai Mataram ini diawali dengan jalan sehat dan aksi bersih-bersih pantai. Ratusan peserta turun langsung memunguti sampah, dipimpin oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra, bersama jajarannya.

Untuk menyemarakkan acara, panitia menyediakan berbagai doorprize, termasuk sepeda sehat, serta hiburan musik dari musisi-musisi Kota Mataram yang sukses memukau pengunjung. Tidak ketinggalan, lapak UMKM turut meramaikan area kegiatan, memamerkan produk lokal hingga tanaman hortikultura seperti bonsai.

Edukasi Bonsai Jadi Daya Tarik Utama

Dalam sambutannya, Cahya Samudra menegaskan bahwa bonsai bukan sekadar tanaman hias, tetapi bagian dari estetika lingkungan dan peluang ekonomi kreatif.

“Tanaman bonsai menambah nilai keindahan lingkungan dan sekaligus menjadi lahan ekonomi kreatif bagi masyarakat. Karena itu kami mengajak warga Mataram untuk belajar dan mencintai bonsai,” ujarnya didampingi Ketua Komunitas Bonsai Kota Mataram, Ir. Rizaluddin Akbar.

Cahya juga meminta Komunitas Bonsai agar membuka ruang belajar bagi warga yang ingin menguasai keterampilan merawat bonsai.

Dukungan Komunitas Bonsai untuk Pemerintah Kota

Sementara itu, Bang Rizal sapaan akrab Rizaluddin Akbar ,menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Mataram yang telah memberikan ruang bagi komunitas untuk terlibat.

“Ini bentuk kontribusi kami sebagai bagian dari elemen masyarakat untuk mendukung program pemerintah, khususnya dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan kreativitas warga,” tegasnya.

Rizal juga mengajak masyarakat agar tidak ragu mulai belajar menciptakan bonsai di rumah,

“Bonsai tak butuh lahan luas. Ini seni sekaligus sains. Setiap pohon bisa dibentuk sesuai kreativitas kita. Karena itu setiap bonsai selalu unik,” tuturnya.

Gelaran Pestaporia “Lampak Pesisir” menjadi bukti bahwa kolaborasi komunitas, pemerintah, dan masyarakat mampu menghadirkan edukasi, hiburan, serta aksi nyata menjaga lingkungan dalam satu panggung kegiatan.

(Irwanto )

Pos terkait