Hari Jumat kemarin Kabupaten Bandung mengangkat dan melantik kepala sekolah yang baru di tingkat SMP dan rotasi sebagian kepala sekolah SMP negeri

Tribun Tipikor

hari Jumat kemarin Kabupaten Bandung mengangkat dan melantik kepala sekolah yang baru di tingkat SMP dan rotasi sebagian kepala sekolah SMP negeri, dari hasil keterangan para kepala sekolah yang tidak sependapat menilai bahwa rotasi dan pengangkatan kepala sekolah yang baru 1 diduga adanya suatu permainan dengan kedekatan pejabat-pejabat tertentu dari segi rotasi kepala sekolah SMP negeri yang terjadi di Kabupaten Bandung khususnya untuk pengangkatan yang baru isu suap atau setoran emang sulit buktikan tapi dari hasil pengamatan saya duganya nyata dikarenakan yang rotasi itu beberapa kepala sekolah yang rumahnya agak jauh tidak dilirik untuk dimutasi yang lebih dekat ke tempat tinggalnya, selanjutnya yang kedua para calon kepala sekolah yang waiting list sekarang belum bisa diangkat dengan alasan lagi diproses di Jakarta dan kemungkinan ini ada dugaan mengarah ke suatu setoran tertentu agar bisa diangkat segera mungkin, seharusnya kalau secara profesional baik rotasi dan pengangkatan kepala sekolah yang baru berdasarkan kompetensi sesuai dengan kemampuan dan keahlian kepala sekolah tersebut, salah satu contoh kepala sekolah SMP negeri 1 Majalaya yang sudah jelas-jelas diduga melakukan pelanggaran terkait guru honorer dan pegawai tendik pada saat bertemu dengan saya dan saya menanyakan ada setoran 500.000 ke atas itu mengakui dia yang memerintahkan tetapi kenapa dia hanya dipindahkan dari sekolah yang lama ke SMP negeri ibun 1 yang notabenya siswa-siswi jumlahnya nggak jauh berbeda dengan SMP negeri 1 Majalaya, seharusnya seperti dua kepala sekolah yang di masa lalu diduga ada permasalahan kalau saya melihat kena sanksi administrasi SMP negeri 3 Soreang dipindahkan ke SMP negeri 2 arjasari dikarenakan kepala sekolah tersebut ada dugaan pelanggaran keuangan hasil temuan BPK yang harus mengembalikan kurang lebih 200 juta artinya ada kerugian negara yang disebut tgr yang satu lagi pak otang dari kepala sekolah SMP negeri 1 Rancaekek dipindahkan ke SMP negeri 2 cimenyan sama halnya pada saat itu diduga juga pak otang melakukan pungutan terhadap orang tua peserta didik SMP negeri 1 Rancaekek, dan beberapa kepala sekolah yang notabenya bekerja dengan baik mengaku dengan saya dengan keadaan begini dia pasrah karena tidak mau adanya setoran ke pejabat tertentu atau oknum pejabat tertentu di dinas Pendidikan Kabupaten Bandung ataupun di Pemda Kabupaten Bandung demikian hasil pengamatan saya selama satu hari kemarin dengan adanya rotasi dan mutasi serta pengangkatan kepala sekolah yang baru di tingkat SMP negeri se Kabupaten Bandung Bejo Suhendro selaku penggiat anti korupsi Jawa Barat (Time)

Pos terkait