Kuningan|Tribun TIPIKOR.com
Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali melakukan langkah strategis dalam pembenahan sektor kesehatan dengan merotasi 27 Kepala UPTD Puskesmas di berbagai kecamatan. Rotasi tersebut juga diikuti penugasan tambahan bagi enam pejabat untuk mengisi jabatan kepala Puskesmas yang sempat lowong. Seluruh proses dilaksanakan di Aula Balai Desa Mekarsari, Kecamatan Maleber, Selasa (25/11/2025).
Pelantikan dipimpin langsung oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, dan dihadiri Wakil Bupati Tuti Andriani, S.H., M.Kn, Sekretaris Daerah U. Kusmana, S.Sos., M.Si, Kepala BKPSDM Beni Prihayatno, S.Sos., M.Si, serta Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Edi Martono, MARS.
Dalam arahannya, Bupati Dian menegaskan bahwa rotasi jabatan tidak semata-mata perpindahan posisi, melainkan bagian dari upaya memperkuat fungsi manajerial Puskesmas sebagai unit layanan publik terdepan.
Perubahan posisi ini harus dimaknai sebagai peluang untuk memperbaiki tata kelola dan meningkatkan kualitas pelayanan. Kepala Puskesmas memiliki peran strategis dalam memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal. tuturnya.
Ia juga meminta seluruh pejabat yang dilantik untuk memperkuat integritas dan menjaga standar layanan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Setiap pasien berhak memperoleh pelayanan terbaik. Saya tekankan, tidak boleh ada perbedaan perlakuan. Layanan yang manusiawi, cepat, dan profesional harus menjadi budaya kerja. ucapnya.
Selain itu, Bupati Dian menyoroti status Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Menurutnya, status tersebut memberi ruang lebih besar bagi Puskesmas untuk mengatur sistem dan inovasi pelayanan.
Dengan fleksibilitas BLUD, Puskesmas bisa mengembangkan inovasi yang berdampak langsung pada kepuasan masyarakat. Semakin efektif pengelolaannya, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan publik.jelasnya.
Pemerintah daerah berharap kebijakan rotasi ini dapat memperkuat jaringan layanan kesehatan di Kabupaten Kuningan, sekaligus mendorong transformasi sistem kesehatan menuju pengelolaan yang lebih modern, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
( andri hdw )





