Binjai – Tribuntipokor.com|
Proyek Pekerjaan Rehabilitasi taman terbuka halaman Kantor Walikota Binjai merupakan proyek taman yang paling mahal. Namun, di balik mahal nya tersebut, sangan minim tingkat pada alat pengamanan diri pada tukang yang mengerjakan proyek, sehingga tidak mampu untuk membelikan alat – alat pengamanan pelindung diri.
Proyek menelan anggaran sebesar 199 juta yang dibebankan oleh APBD melalui Bagian Umum Setda Pemko Binjai sebagai penanggung jawab laporan keuangan, mekanisme dengan penunjukan langsung dan secara LPSE hanya sekedar simbolis.
Pekerjaan pembangunan taman tidak menjadi prioritas utama, namun bagi masyarakat insfratruktur jalan lebih baik, ketimbang balai kota yang masih terlihat bagus, sungguh mencederai masyarakat. Sabtu (22/11).
Ditemukan seorang pekerja yang tidak menggunakan alas kaki pada proyek taman tersebut. Padahal jelas, di dalam spesifikasi teknis kerja alat pelindung diri untuk pekerja wajib di sediakan. Dengan
Fakta menarik lainnya, selain proyek rehab taman balai kota, juga di temukan adanya proyek pekerjaan pembangunan saluran primer di balai kota yang di kerjakan oleh CV. Khanaraza. Sangat tidak nyaman di lihat, pemandangan terkesan sembraut.
Informasi yang dapat dipercaya tentang CV khanaraza indikasi Direktur perusahaan merupakan pemilik diduga ketua tim pemenangan pemilu Walikota kemarin. Terkesan adanya proyek titipan secara normatif.
Dalam hal ini, diluar dari CV khanaraza, hampir 100 persen pihak ketiga sebagai perusahaan penyedia merupakan asal Kota Medan. Miris melihat kondisi pembangunan yang ada di Kota Binjai saat ini. Banyak perusahaan lokal tidak menjadi prioritas. Diketahui, melalui website Pengadaan Barang dan Jasa.
( RAKA ).





