Bogor,tribun tipikor.
Tidak Terima Di Beritakan Taupik Yang Mengaku Mantan Ketua Yayasan PKBM Cendikia Dan Sekarang Mengaku Di Yayasan PKBM Griya Cendikia Sebagai Pelaksana Umum.
Terkait dugaan PKBM gerya Cendikia lakukan Praktik manipulasi data dengan upaya untuk mendapatkan keuntungan finansial ilegal, terutama yang bersumber dari dana bantuan pemerintah BOP. Diduga Modus operandi yang sering terungkap dalam berbagai kasus di PKBM.
PKBM griya cendekia yang beralamat perum griya cileungsi 3 blok A 1, Nomor 11 A desa mampir kecamatan cileungsi kabupaten bogor jawa barat.
Diduga membuat data peserta didik palsu atau fiktif, termasuk nama, NIK, dan dokumen pendukung lainnya, untuk ditambahkan ke dalam laporan resmi,Menggunakan data identitas KTP dan KK warga yang tidak terdaftar atau tidak aktif sebagai peserta didik di PKBM tanpa sepengetahuan mereka.
Dugaan mencuat setelah tim media mewawancarai warga masyarakat di sekitar,yang enggan di publikkan namanya,ia mengatakan di sini memang suka ada orang orang pak tidak tau sekolah atau tidaknya yang jelas saya pernah di ajak dan melihat Dalam beberapa waktu, warga atau oknum tertentu diminta untuk berpura-pura menjadi peserta didik saat ada proses audit atau verifikasi lapangan oleh pihak berwenang,ujarnya.
menanggapi hal tersebut awak media mencoba mendatangi kantor PKBM griya cendekia untuk berdiskusi dengan kepala PKBM guna mengonfirmasi mengenai jumlah warga belajar di PKBM, namun sayang awak media tidak bertemu siapapun kantor sekretariat nampak kosong dan di gembok sehingga minim informasi.
Lanjut tim media berusaha komfirmasi via Whatsap kepada Taupik yang Mantan Ketua Yayasan PKBM Gerya Cendikia Dan Sekarang Mengaku Di Yayasan PKBM Griya Cendikia Sebagai Pelaksana Umum.
saat dikonfirmasi pada hari Jum’at 31 Oktober 2025, ia mengatakan kalau Jumlah gedung ada 2 gedung yang 1 di jadikan tempat belajar mengajar yang 1 lagi di jadikan kantor dan bisa juga di jadikan tempat belajar mengajar,saat ditanya jumlah rombel ia tidak berani menjawab takut salah karna saya tidak memegang dapodik pak,saya tanya operator dulu,kalau gedung atau ruang kelas memang ada 2 gedung pak,ujar Taupiq.
Dugaan pun semakin kuat,PKBM Griya Cendikia lakukan manipulasi data dapodik yang dimana di data dapodik PKBM Griya Cendikia Memiliki 13 ruang bangunan atau gedung.
Data dapodik tidak sesuai dengan fakta Dilapangan padahal, PKBM sebagai penyelenggara pendidikan non formal kesetaraan itu seharusnya menjadi penunjang bagi masyarakat yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki ijazah.
sementara besaran BOP kesetaraan yang diterima oleh PKBM griya Cendikia ratusan juta per tahun nya.
ditempat terpisah, salah satu warga belajar yang indentitasnya minta tidak disebutkan mengatakan bahwa di PKBM ini ada tebusan soal ijazah,Jika tidak ditebus ijazah tersebut tidak diberikan.
Iya harus ada tebusan dulu kalau ijazahnya mau diambil pak, Biayanya variatif bahkan bisa mencapai juta an ,
Di Tempat terpisah Ketua umum Lembaga Pemantau Independen Tindak Pidana Korupsi, LPI Tipikor Indonesia,Asep Zamzam SH Mengatakan jika benar adanya manipulasi data di PKBM tersebut saya selaku Ketua Umum LPI tipikor Indonesia akan mendesak Penilik nya karna di PKBM yang peran penting pengawas penilik, lemahnya tugas Penilik bisa terjadi Penyelewengan anggaran BOP dan Manipulasi Data, Ungkap Ketua Umum LPI Tipikor Indonesia.
Dari Bogor Jawa Barat Tim Investigasi tribun tipikor, mengabarkan.
Pungkasnya
(A miptah/Sarah.SE )
Tim Investigasi







