Diduga Asal Jadi, Proyek Peningkatan Jalan Jepon-Bogorejo, Bupati Blora Diminta Turun Tangan

Sejumlah warga sekitar yang ditemui di lokasi mengungkapkan kekecewaannya.

BLORA Jateng, tribuntipikor. Com // Proyek peningkatan jalan Jepon–Bogorejo Blora Jawa Tengah, hingga perbatasan Kabupaten Tuban Jawa Timur, yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora tahun anggaran 2025 saat ini semakin menuai sorotan warga hingga publik.

Pasalnya, jalan rigid beton yang baru saja dikerjakan ini sudah tampak mengalami keretakan di sejumlah titik.

Proyek senilai Rp 3.176.241.000 miliar tersebut tercantum pada papan kegiatan milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, dengan pelaksana pekerjaan CV Nara Djaja dan konsultan pengawas Athacetta Konsultan.

Tampak papan informasi proyek memuat detail proyek dan tertulis berdasarkan kontrak, pekerjaan dimulai sejak 14 September 2025 dan direncanakan selesai pada 15 Desember 2025.

Namun, pantauan tim investigasi awak media di lapangan pada Jumat (31/10/2025) hingga Sabtu (1/11/2025) di wilayah Jl. Jatirogo, Kecamatan Jepon, menunjukkan adanya sejumlah ruas rigid beton terlihat sudah mengalami retak-retak meski proyek belum rampung sepenuhnya.

‘Kondisi itu menimbulkan dugaan kuat bahwa kualitas mutu pekerjaan tidak sesuai dengan standar teknis.

Salah seorang warga sekitar yang ditemui di lokasi mengungkapkan kekecewaannya.

“Baru beberapa hari dicor, tapi kok sudah banyak yang retak. Kalau begini, nanti belum lama dipakai sudah rusak lagi. Sayang uang rakyat dihambur – hamburkan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Tampak rigid yang baru terpasang beberapa hari sudah banyak yang retak, menunjukkan minimnya kualitas pekerjaan.

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pribadinya, Danang, salah seorang Kepala Bidang di Dinas PUPR Blora, terlihat sudah centang dua, namun tidak berkenan membalas pertanyaan awak media terkait kondisi jalan yang retak tersebut.

Sementara, dari pihak pelaksana proyek juga belum ada satu pun yang memberikan penjelasan resmi tentang tetakan tersebut.

Di lokasi hanya tampak beberapa pekerja tanpa memberikan keterangan kepada awak media.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar dari masyarakat terkait pengawasan dan quality control dalam proyek tersebut.

Publik menilai pekerjaan yang dibiayai dari uang rakyat itu terkesan asal jadi dan menghamburkan uang negara saja.

Olehnya melalui media ini, masyarakat berharap Bupati dan Wakil Bupati Blora dapatnya segera turun tangan menindaklanjuti, meninjau langsung kondisi di lapangan serta memastikan kualitas pembangunan benar-benar sesuai dengan aturan standar spesifikasi teknis, agar tidak merugikan masyarakat maupun keuangan daerah. (Yn/Win/tim)

Pos terkait